SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca ekstrem yang melandan negara Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini terus menjadi perhatian Dunia. Pasalnya kini negara tersebut tengah menjadi tuan rumah Jambore Pramuka Sedunia.
Kegiatan tersebut diikuti oleh banyak kontingen dari berbagai negara di Dunia termasuk Indonesia.
Akibatnya, peserta Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut akan mulai dievakuasi besok, Selasa, (8/8/2023), kata Kepala Pusat Informasi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adi Pamungkas seperti dikutip dari Tempo.co.
Baca Juga: Jambore Pramuka Dunia Dilanda Cuaca Panas, Ini Kata Ketua Kontingen Indonesia
Rencana pemindahan kontingen ini lebih cepat dari rencana awal menyusul cuaca ekstrem dan ancaman taifun khanun yang bergerak menuju area acara tersebut.
Adi, melalui pesan singkat kepada Tempo mengatakan, lebih cepat pada Senin malam, (7/8/2023), pihaknya sudah diminta membereskan barang pribadi untuk keluar dari area jambore. Saat ini pramuka RI sedang menunggu hasil rapat kepala kontingen dengan panitia pusat terkait rencana evakuasi.
“Area Jambore harus dikosongkan besok sore,” katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto belum menjawab pertanyaan yang dilayangkan ke nomor ponselnya via aplikasi perpesanan soal rencana evakuasi ini.
Baca Juga: Pesona Leuwi Bolang Lenyap Dampak Pembuangan Limbah PLTMH di Sungai Cikaso Sukabumi
Pramuka, dalam keterangan persnya mengatakan, proses pemindahan peserta sudah disiapkan dengan baik oleh Pemerintah Korsel. Khusus untuk kontingen Indonesia dibantu sepenuhnya oleh KBRI Seoul.
Cuaca panas menyebabkan ratusan pramuka jatuh sakit, dan memicu keluhan dari orang tua serta penarikan kontingen Inggris dan AS. Topan Khanun, yang mendatangkan malapetaka di Jepang selatan, diperkirakan akan mencapai Korea Selatan selatan pada Kamis, dekat tempat perkemahan jambore.
Korea Selatan disebut masih bertekad untuk melanjutkan jambore. Gubernur provinsi Jeolla Utara, yang menjadi tuan rumah acara tersebut, telah meminta maaf. Para pejabat telah mengirimkan sejumlah truk air dan AC untuk menjaga agar para peserta tetap sejuk.
Baca Juga: Kampus Negeri atau Swasta? Sekilas tentang Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Saat ditanya soal lokasi evakuasi, Adi mengatakan, Ini seluruhnya atas arahan panitia jambore yang saat ini masih rapat. “Kami sedang menunggu hasil rapatnya,” ujarnya. Ia tidak menjawab apakah evakuasi ini berarti kontingen Indonesia tidak lagi mengikuti sisa rangkaian jambore.
Kim Sung-ho, seorang pejabat senior kementerian dalam negeri, mengatakan kepada wartawan bahwa sekitar 36.000 peserta akan dibawa dengan bus pada Selasa ke daerah-daerah yang jauh dari jalur topan. Kementerian dalam negeri menjadi penanggung jawab acara tersebut.
"Saya dapat mengatakan bahwa ini adalah lokasi yang hanya berubah karena bencana alam, tetapi masih berlanjut," Kim Hyun-sook mengatakan pada media briefing yang sama, dilansir Reuters.
Baca Juga: Siswa SDN Nanggeleng 1 Borong Tiga Medali di Lomba Judo Tingkat Pelajar Jabar
Pejabat sedang mencari tempat dan akomodasi alternatif di dalam dan sekitar Seoul, serta di asrama universitas. Lebih dari 40.000 orang menghadiri jambore, pertemuan pramuka global pertama sejak pandemi.
Sebelumnya, kontingen Inggris dan AS meninggalkan lokasi perkemahan, dengan alasan cuaca buruk. Pramuka Singapura juga pindah ke akomodasi di tempat lain.
Orang Amerika akan tinggal di pangkalan militer AS dan orang Inggris di hotel di ibu kota, Seoul. Pramuka dari 155 negara menghadiri acara tersebut. Konser K-pop yang akan diadakan di perkemahan pada Minggu ditunda hingga Jumat, tetapi tempatnya belum diputuskan karena topan, kata menteri Kim.
Sumber: Tempo.co/Daniel A. Fajri