SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu negara di dunia yang memiliki sistem kalender unik dan menarik adalah Ethiopia. Negara yang terletak di Afrika ini memiliki sistem kalender yang berbeda dengan kebanyakan negara di dunia. Ethiophia memiliki kalender tersendiri bernama kalender Ethiopia. Bagaimana keunikan sistem penanggalan di Kalender Ethiopia?
Melansir ethiopiancalendar.net, salah satu hal unik yang patut dibahas mengenai negara Ethiopia adalah sistem kalender yang dimiilikinya. Sistem penanggalan yang diterapkan di Ethiopia lebih lambat tujuh tahun dan delapan bulan dibandingkan kalender Masehi, yang dipakai di banyak negara. Kondisi ini menyebabkan di saat sebagian besar negara di dunia telah melalui awal 2023, tetapi tahun berjalan saat ini di Ethiopia adalah 2015.
Perbedaan sistem kalender terjadi karena ketika Gereja Katolik mengubah penghitungan pada tahun 500, Gereja Ortodok di Ethiopia tidak mengikuti langkah tersebut. Akibatnya, sistem kalender Ethiopia menjadi tertinggal dibandingkan dengan kalender Masehi.
Baca Juga: Rektor IPB Sebut Indeks Keberlanjutan Pangan Indonesia di Bawah Zimbabwe dan Ethiopia
Melansir timeanddate.com, perbedaan lain adalah jumlah bulan dalam satu tahun. Dalam satu tahun, Ethiopia memiliki 13 bulan, bukan 12 bulan seperti dalam kalender Masehi dengan satu bulan terdiri atas 30 hari. Umumnya, bulan terakhir dalam Kalender Ethiopia memiliki 5 hari dalam tahun biasa dan 6 hari selama tahun kabisat. Dengan begitu, Ethiopia merayakan tahun baru bukan pada 1 Januari tetapi 11 September.
Bulan terakhir dalam kalender Ethiopia disebut Pagume yang diambil dari bahasa Yunani, epagomene, bermakna hari-hari yang terlupakan ketika satu tahun terhitung. Perhitungan tahun kabisat di kalender Ethiopia terjadi setiap 4 tahun tanpa kecuali.
Hal lain yang berbeda adalah sistem waktu. Jika pada kalender Masehi, waktu dimulai pada pukul 00.00, maka warga di sana memulai waktu pada pukul 06.00. Pada era modern, penggunaan kalender Ethiopia masih diterapkan oleh orang Ethiopia. Beberapa di antaranya mengetahui kalender Masehi tetapi tidak sedikit yang menggunakan kedua kalender secara bergantian.
Sumber: Tempo.co