SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini seorang pendeta terkemuka di Amerika Serikat, Hilarion Heagy menyita perhatian karena memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.
Hilarion Heagy kini memiliki nama baru yaitu Said Abdul Latif setelah keputusannya untuk memeluk agama Islam.
Melansir dari Middle East Monitor, (28/2/2023), Hilarion Heagy menggambarkan bahwa Islam telah menyentuh jiwanya sekitar dua puluh tahun lalu. Dan ketika telah menyatakan menjadi muslim dia merasa ‘seperti pulang ke rumah’.
Baca Juga: Gurun Pasir di Arab Saudi Ditumbuhi Bunga Lavender, Benarkah Tanda Akhir Zaman?
Mantan pendeta ini sebelumnya bergabung dengan Gereja Ortodoks pada tahun 2003, dan pindah ke Gereja Katolik Timur pada tahun 2017.
Dirinya adalah lulusan dari Biara Kebangkitan Suci di St. Nazianz, Wisconsin, dan akhirnya menjadi pendeta Katolik Bizantium. Dirinya juga baru-baru ini mengumumkan akan mendirikan Gereja di California.
Namun sebelum mendirikan, Hilarion Headgy sudah terlebih dahulu menjadi seorang mualaf, bahkan dia menuliskan dari blog pribadinya dia memutuskan untuk mengambil risiko.
“Setelah puluhan tahun merasa tertarik pada Islam dalam berbagai tingkatan, saya akhirnya memutuskan untuk mengambil risiko,” tulisnya.
Kemudian dia juga mengungkapkan jika banyak umat muslim lain yang mambantunya dan menunjukan kehangatan serta keramahan.
“Komunitas Muslim telah menunjukkan kepada saya kehangatan dan keramahtamahan yang luar biasa, baik secara langsung maupun online. Keramahan seperti itu adalah sesuatu yang belum pernah saya temui,” tulisnya.
“Masa depan tidak pasti bagi saya. Selalu ada beberapa ketakutan yang terlibat saat melakukan lompatan ke dalam kegelapan. Namun, saya mengalami ketenangan seperti itu. Sebuah kesenangan. Kelegaan Dua puluh tahun ditarik ke Islam akhirnya membawa saya kembali. Proses pertumbuhan iman seseorang sekarang dimulai. pendidikan yang lebih dalam. pengabdian kepada agama, sebuah pengabdian kepada umat, sebuah pengabdian kepada Nabi,” ujarnya.
Mantan pendeta Kristen ini mendapat telepon dan pesan dari orang-orang di seluruh dunia, yang sebagian besar ingin tahu mengapa dia memilih untuk berpaling dari Kristen dan beralih ke Islam.
Dalam posting blog lain, dia menyatakan, “Sejak berita saya memeluk Islam sekarang secara resmi dipublikasikan, kotak masuk pesan saya macet penuh dan telepon saya berdering. Ia juga menyebutkan beberapa sumber yang menurut pendapatnya sangat membantunya dan membawanya ke pelukan Islam saat ini.
Berita tentang penerimaan mantan pendeta itu terhadap Islam juga mendapat reaksi beragam di media sosial, dengan umat Islam menyambutnya ke dalam iman dan beberapa orang Kristen menghukumnya karena "murtad."
Sumber: Middle East Monitor