SUKABUMIUPDATE.com - Kim Jon Un, Pemimpin Tertinggi Korea Utara kembali menghebohkan warganet. Ini bahkan masih seputar rudal dan kerap dikaitkan dengan generasi penerus Korut.
Namun, Apa Hubungannya Acara Militer Rudal Korut dengan Generasi Penerus Kim Jong Un? Ya, berita Kim Jong Un yang tersebar luas adalah ketika dirinya memamerkan sang putri ketika menghadiri perjamuan petinggi militer Korea Utara.
Warganet pun ramai menerka soal Kim Jong Un membawa Putrinya ini apakah ada sinyal politik atau tidak.
Dilansir dari washingtonpost.com, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan sinyal bahwa dia memposisikan putrinya -yang berusia sekolah menengah sebagai penggantinya-. Menurut para analis, foto resmi menunjukkan Putri Kim Jong Un memegang panggung utama di ruang perjamuan yang penuh dengan petinggi militer.
Foto-foto Kim Jong Un dengan Putrinya tersebut, dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea pada hari Rabu, 9 Februari 2023. Foto diambil dalam sebuah perayaan di Pyongyang pada malam sebelumnya, menjelang peringatan 75 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea.
Baca Juga: Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi: Tempat Robin Hood Indo, Perampok Emas 70-an Bersembunyi
Ju Ae -Putri Kim Jong Un, diketahui masih berusia sekitar 10 atau 11 tahun. Pada foto, ia terlihat berada di tengah, yakni tempat yang biasanya disediakan untuk sang leader. Rambut gadis remaja itu ditata agar terlihat seperti gaya yang dikenakan oleh ibunya, ibu negara Ri Sol Ju, dengan cantiknya balutan setelan rok hitam dan sepatu.
Perjamuan acara militer Korea Utara ini, diadakan di Hotel Yanggakdo, sebuah pulau dekat sungai yang mengalir melalui Pyongyang. Ini adalah hotel yang sama dengan tempat mahasiswa Amerika Otto Warmbier menginap sebelum insiden yang menyebabkan dia ditahan dan mati otak.
Pada perjamuan itu, Kim Jong Un menyerukan pembangunan militer negara.
“Mari kita semua melipatgandakan upaya dan bekerja lebih keras untuk memperkuat dan mengembangkan tentara kita dan untuk mencapai kemakmuran dan perkembangan negara sosialis kita,” katanya, dikutip Sabtu (11/2/2023).
Meskipun, laporan tidak memberikan keterangan nama atau usia gadis remaja korut ini. Identifikasi hanya menunjukkan remaja perempuan tadi sebagai "putri terhormat" Kim.
Namun menurut washingtonpost.com, dia diyakini sebagai gadis bernama Ju Ae yang digendong pensiunan bintang National Basketball Association Dennis Rodman saat masih bayi, ketika berkunjung ke Pyongyang pada 2013.
Presentasi media tentang putri tersebut merupakan salah satu "dorongan aktif" dari Pyongyang untuk meningkatkan profil sang gadis remaja, kata Cheong Seong-chang, pakar kepemimpinan Korea Utara di Institut Sejong di luar Seoul.
“Mengingat perkembangan tersebut, tidak ada lagi pertanyaan apakah Kim Ju Ae telah terpilih sebagai penerus Kim Jong Un,” tuturnya.
Sementara orang Korea Utara, yang mana sudah menjadi rahasia publik bahwa keluarga Kim memiliki garis darah yang dibanggakan dan keluarga itu punya hak memerintah. Meski demikian, Cheong mengatakan untuk penerima penguasa generasi keempat, masih harus dilihat apakah sistem yang sangat patriarki ini akan menerima penguasa perempuan atau tidak.
Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!
Menilik riwayat Kim Jong Un, jika disandingkan dengan cerita putrinya yang dibawa ke perhelatan acara militer sebenarnya tidak jauh berbeda. Pasalnya, Kim Jong Un pun diumumkan ke militer sebagai penerus ayahnya ketika dia baru masih berusia 8 tahun, menurut keterangan sang bibi.
Pada pesta ulang tahunnya yang ke-8 di Pyongyang, Kim diberi seragam jenderal yang dihiasi bintang-bintang, dan para jenderal sejati dengan bintang sungguhan membungkuk kepadanya. Saat itu juga, ia diberikan penghormatan, kata Ko Yong Suk, yang hadir di pesta itu meski kemudian membelot ke Amerika Serikat.
“Tidak mungkin dia tumbuh sebagai orang normal ketika orang-orang di sekitarnya memperlakukannya seperti itu” kata Ko dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post pada 2016 lalu.
Sementara untuk cerita Putri Kim Jong Un, ia diketahui muncul pertama kali di depan umum pada November. Saat itu, gadis remaja ini menemani Kim Jong Un ke lokasi peluncuran rudal dan memeriksa rudal bersamanya sambil berpegangan tangan, menurut sebuah foto yang diterbitkan oleh media pemerintah Korea Utara. Saat itu, dia disebut putri "tercinta" Kim Jong Un.
Foto lain menunjukkan pasangan tersebut, bersama dengan Ri, di platform observasi selama peluncuran rudal. Foto-foto itu berasal dari peluncuran rudal balistik antar benua, yang mana merupakan peluncuran kedua dari jenisnya, menurut media pemerintah.
Kim Jong Un berusaha untuk menekankan akar keluarganya dan menggunakannya untuk menggarisbawahi dasar pengembangan nuklir Korea Utara, kata Tae Yong-ho, seorang anggota parlemen Korea Selatan yang merupakan diplomat top Korea Utara sebelum dia membelot pada tahun 2016.
Baca Juga: Rugikan Negara Puluhan Milyar, Kronologi Kejaksaan Tahan Kadinsos Sukabumi
Ini adalah sinyal bahwa program senjata, inti dari strategi kelangsungan hidup rezim, akan tetap ada, katanya.
“Dengan menunjukkan putrinya di sebelah ICBM, Kim Jong Un mengumumkan kepada dunia dan rakyatnya bahwa Korea Utara tidak akan pernah menghentikan program nuklirnya dan program itu akan dijalankan di sepanjang garis keturunannya,” kata Tae.
Kim Jong Un adalah generasi ketiga dari keluarganya yang memerintah negara totaliter sejak didirikan oleh kakeknya, Kim Il Sung, pada tahun 1948. Setelah Kim Il Sung meninggal pada tahun 1994, putranya Kim Jong Il mengambil alih, memerintah sampai akhir. Hingga pada tahun 2011 ia digantikan oleh Kim Jong Un.
Kim Jong Un memicu spekulasi luas tentang rencana suksesinya setelah memamerkan putrinya untuk pertama kalinya pada akhir tahun lalu. Tetapi pertanyaan "Apakah seorang perempuan dapat menjadi pemimpin Korea Utara" adalah pertanyaan yang kompleks, kata para pembelot perempuan dan peneliti.
Meskipun wanita memegang beberapa posisi kuat dalam rezim, tetap ada fakta saudara perempuan Kim dan pembantu utama, Kim Yo Jong; Menteri Luar Negeri Choe Son Hui; dan Hyon Song Wol, yang mengarahkan keamanan dan logistik untuk acara publik pemimpin tersebut.
Ya, publik sudah paham betul bahwa masyarakat Korea Utara tetap didominasi oleh laki-laki.
Keterangan lain menyebutkan, motivasi Kim Jong Un dalam merilis foto putrinya bukan untuk menggambarkannya sebagai calon pemimpin masa depan, tetapi untuk menggambarkan dirinya sebagai sosok ayah dalam tujuan politik.
Hal itu disampaikan Kim Seok-Hyang, seorang profesor di Ewha Woman's University, setelah foto pertama Kim Jong Un dan Putrinya keluar di tahun lalu. Kim Seok mengatakan itu langkah mendobrak secara politis mengingat hierarki yang didominasi laki-laki di Korea Utara sendiri.
Sumber: washingtonpost.com