SUKABUMIUPDATE.com - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) terus menerjang. Perusahaan internet multinasional asal Amerika Serikat, Yahoo dikabarkan akan melakukan pemangkasan lebih dari 20 persen karyawannya.
Perusahaan tersebut melakukan PHK sebagai bagian dari restrukturisasi pada divisi periklanan.
Juru Bicara Yahoo mengatakan pemangkasan tenaga kerja ini akan berdampak pada kurang lebih 50 persen karyawan di divisi iklan pada akhir tahun ini. “Termasuk hampir 1.000 karyawan pada Minggu ini,” katanya, Kamis, 9 Februari 2023, dikutip Tempo dari Reuters.
Baca Juga: Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi: Tempat Robin Hood Indo, Perampok Emas 70-an Bersembunyi
Langkah pengurangan tenaga kerja ini memungkinkan perusahaan mempersempit fokus dan investasinya pada bisnis iklan andalannya yang disebut DSP. Yahoo disebut terpaksa melakukan PHK lantaran banyak pengiklan yang mengurangi anggaran pemasaran mereka. Hal itu tidak terlepas dari tingkat inflasi yang tinggi dan ketidakpastian akan resesi yang masih berlanjut.
Banyak pengiklan telah mengurangi anggaran pemasaran mereka sebagai tanggapan atas tingkat inflasi yang tinggi dan ketidakpastian yang terus berlanjut tentang resesi.
Selain Yahoo, perusahaan besar yang melakukan PHK besar-besaran adalah Walt Disney. Perusahaan ini melakukan PHK terhadap 7.000 pekerjanya pada Rabu, 8 Februari 2023. Jumlah PHK tersebut setara 3,6 persen dari jumlah tenaga kerja global Disney. Walt Disney mengambil langkah ini dengan alasan untuk menghemat US$ 5,5 miliar biaya dan membuat bisnis streaming yang menguntungkan.
Baca Juga: 2 Anak Gadis yang Hilang di Cireunghas Sukabumi Ternyata Ikut Komunitas Anjal
CEO Walt Disney Bob Iger mengatakan bahwa untuk memangkas biaya dan mengembalikan kekuasaan ke eksekutif kreatif, perusahaan akan melakukan restrukturisasi tiga segmen. Pertama, unit hiburan yang mencakup film, televise, dan streaming. Kedua, unit ESPN yang berfokus pada olahraga. Kemudian, untuk taman, pengalaman, dan produk Disney.
“Reorganisasi ini akan menghasilkan pendekatan yang lebih hemat biaya dan terkoordinasi untuk operasi kami,” kata Bob Iger. “Kami berkomitmen untuk bekerja secara efisien, terutama di lingkungan yang menantang.”
Sumber: Tempo.co