SUKABUMIUPDATE.com - Otoritas di Palestina mengungkap militer Israel membunuh tujuh warga Palestina bersenjata dan dua warga sipil dalam sebuah penggeledahan di Tepi Barat pada Kamis, 26 Januari 2023. Saat ini muncul waswas ketegangan akan berlanjut setelah kematian demi kematian warga terjadi.
Mengutip Reuters via laporan tempo.co, otoritas Palestina mengatakan telah mengakhiri koordinasi keamanan dengan Israel yang ditujukan untuk membantu Tepi Barat tetap terkendali dan mencegah serangan-serangan Israel. Namun koordinasi itu dibekukan berkali-kali sebagai bentuk protes.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya tidak ingin menciptakan ketegangan. Namun begitu, dia memerintahkan aparat keamanan Israel agar mempersiapkan berbagai skenario di berbagai bidang.
Baca Juga: 6 Orang Terluka Setelah Warga Palestina Tembaki Bus Tentara Israel
Mediator dari PBB dan Arab Saudi sudah berbicara dengan pihak dari Israel dan fraksi-fraksi Palestina untuk mencoba meredakan bentrokan di Jenin yakni area di Tepi Barat yang sering terkena operasi militer Israel.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke Mesir, Israel, dan Tepi Barat pada pekan depan untuk membahas situasi yang terjadi.
Militer Israel mengatakan telah mengirimkan pasukan khusus ke Jenin untuk menahan sejumlah anggota militan karena melakukan serangkaian serangan teror. Militer Israel pun melepaskan sejumlah tembakan setelah para militan itu lebih dulu melepaskan tembakan.
Baca Juga: Jurnalis Wanita Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel Saat Hendak Bertugas
Kelompok Hamas mengeklaim empat anggotanya tewas, satu orang lainnya yang tewas diklaim oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas dari fraksi Fatah. Dua korban lainnya adalah warga sipil laki-laki dan perempuan.
“Kami mempertimbangkan bahwa koordinasi dengan pemerintah Israel sudah tidak lagi berlaku,” kata Presiden Abbas.
Sumber: Reuters via Tempo.co