SUKABUMIUPDATE.com - Badai PHK Massal terus dialami perusahaan-perusahaan besar dunia, kali ini Aphabet yang melakukan PHK massal sekitar 12.000 karyawan mereka atau enam persen dari total jumlah pegawai secara keseluruhan.
Perusahaan induk Google itu menjadi satu dari sekian perusahaan teknologi dunia yang melakukan PHK Massal, sebut saja Microsoft, Meta juga melakukan hal sama sebelumnya.
Melansir dari Suara.com, dalam email yang dikirimkan karyawan, CEO Sundar Pichai mengaku sangat menyesal atas keputusan itu dan menyebut hal ini sebagai keputusan yang sulit demi masa depan.
Baca Juga: Masih Belum Usai, Inilah 9 Perusahaan Teknologi Dunia yang PHK Massal di 2023
Pichai mengatakan, PHK akan berdampak pada karyawan di semua cabang di dunia dan dirinya siap bertanggung jawab atas keputusan ini.
Keputusan ini cukup mengejutkan usai rekrutmen besar-besaran yang dilakukan Alphabet beberapa tahun ke belakang.
"Kami mempekerjakan untuk realitas ekonomi yang berbeda dari yang kami hadapi saat ini," kata Pichai, dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Cerita Epy Kusnandar, Dedengkot Preman Pensiun 8 Sempat Divonis Hidup 4 Bulan Lagi
Sebelum Alphabet, dalam beberapa minggu terakhir Microsoft, Amazon, Meta, dan lainnya melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak krisis ekonomi.
Laba Google anjlok tujuh persen pada kuartal terakhir dibandingkan tahun sebelumnya. Pada saat itu, Pichai mengatakan Alphabet akan mengurangi biaya dan perekrutan.
Namun, para aktivis dan analis menyerukan pemotongan yang lebih agresif, mencatat bahwa jumlah karyawan perusahaan telah naik 20 persen sejak 2017, menurut Bloomberg.
Baca Juga: Persib Kehilangan 1 Pemain, Daftar Perpindahan Pemain Bursa Transfer Liga 1 hingga 17/1
Pichai mengatakan bahwa karyawan akan dibayar selama periode pemberitahuan penuh minimal 60 hari.
Alphabet juga akan menawarkan paket pesangon mulai dari gaji 16 minggu ditambah dua minggu untuk setiap tahun tambahan di Google "dan mempercepat setidaknya 16 minggu pemberian GSU."
Sumber: Suara.com