SUKABUMIUPDATE.com - Para pemuja setan The Satanic Temple, diberitakan akan mengadakan pertemuan yang diklaim terbesar dalam sejarah di kota Boston, Amerika Serikat pada 28-30 April 2023 mendatang.
Dilansir dari bostonglobe, pertemuan tersebut sekaligus untuk merayakan ulang tahun ke sepuluh The Satanic Temple atau kuil setan.
Tema konvensi tersebut adalah "Hexennacht di Boston" atau "Malam Penyihir", yang jatuh pada hari libur Jerman kuno setiap tahun pada 30 April, dikutip dari Tempo.co
Baca Juga: Modus Pemutihan Pajak, Oknum Pegawai Samsat Kota Sukabumi Diduga Tipu Warga
Meskipun tiket sudah dijual, lokasi acara, pembicara, atau vendor sebenarnya belum diumumkan. Menurut situs web acara tersebut, konvensi itu didedikasikan untuk Walikota Boston Michelle Wu.
Ia dinilai melakukan upaya inkonstitusional untuk menjauhkan The Satanic Tempel dari ruang publik di Boston.
Berbasis di Salem, Massachusetts, grup itu meminta untuk mengibarkan bendera Setan di atas Balai Kota Boston. Pengibaran bendera dilakukan setelah Mahkamah Agung AS memutuskan Mei lalu bahwa kota itu melanggar hak kebebasan berbicara seorang aktivis konservatif yang berusaha mengibarkan bendera Kristen di tiang di luar gedung bangunan pusat kota.
Baca Juga: Agar Tak Hilang Tergerus Zaman, Nayor di Cibadak Sukabumi Diusulkan Miliki Pangkalan
The Satanic Temple men-tweet salinan permintaan mereka yang diajukan ke departemen manajemen properti kota untuk mengibarkan bendera yang menandai "Pekan Apresiasi Setan" yang dijadwalkan pada bulan Juli.
Belum ada tanggapan dari kota atas permintaan bendera TST itu. Kota mengatakan pihaknya berhenti mengibarkan bendera pada 2021.
Kelompok pemuja Setan ini juga menggugat Dewan Kota Boston pada Januari 2021, dengan alasan bahwa dewan tersebut melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS dan klausul latihan bebas Konstitusi Massachusetts dengan tidak mengundang pemuja setan untuk "berdoa" sebelum pertemuan.
Baca Juga: Ferdy Sambo Dituntut Penjara Seumur Hidup dalam Kasus Brigadir J
Di Boston, anggota dewan kota diizinkan mengundang pemimpin agama manapun yang dipilih untuk mengucapkan doa pembukaan. Kota berpendapat bahwa sangat sah bagi anggota dewan untuk memilih individu tertentu untuk didoakan. Pada 2021, Pengadilan Distrik AS setuju dengan kota tentang hal tersebut.
Kuil Setan terpisah dari Gereja Setan, yang didirikan pada 1960-an. Didirikan pada 2013, The Satanic Temple mengatakan tidak percaya pada Setan tetapi menggambarkan dirinya sebagai organisasi keagamaan non-teistik yang mengadvokasi sekularisme.
Di situs webnya, dibawah pertanyaan "Do You Worship Satan?" di bagian Pertanyaan yang Sering Diajukan, The Satanic Temple menjawab: "Tidak, kami juga tidak percaya pada keberadaan Setan atau hal gaib." The Satanic Temple mengklaim memiliki keanggotaan wilayah Boston sebanyak 2.449 orang.
Baca Juga: Jadwal Tayang Preman Pensiun 8, Simak Info Terbarunya Langsung dari Sang Sutradara
Grup ini pernah menjadi berita utama selama setahun terakhir saat mencoba memasang Klub Setan Sepulang Sekolah di beberapa sekolah dasar di seluruh negeri, yang memicu kemarahan banyak orang tua.
Klub itu dibuat oleh Kuil Setan dan mulai mendapat perhatian nasional pada tahun 2016. Menurut situs web mereka, satu-satunya tujuan grup ini adalah memberi siswa alternatif selain klub setelah sekolah evangelis Kristen.
"Kuil Setan tidak mengadvokasi agama di sekolah," klaim kelompok itu di situs webnya. "Namun, begitu agama menyerbu sekolah, seperti yang dimiliki Klub Kabar Baik, Kuil Setan akan berjuang untuk memastikan bahwa pluralitas dan kebebasan beragama yang sejati dihormati."
Baca Juga: Wisata Curug di Sukabumi, Cikaso Jadi Tempat Bersemayam Prabu Siliwangi?
Video promosi semi-animasi yang menarik dari klub Kuil Setan itu menyertakan lagu yang mendorong anak-anak kecil untuk merangkul Setan sebagai teman khayalan.
Video tersebut berulang kali menyatakan "tidak ada neraka" dan mencoba meyakinkan anak-anak bahwa "Setan sebenarnya tidak ada, dia hanyalah teman khayalan."
Sumber: Tempo.co (CBN NEWS)