SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah wilayah di China diklaim telah melewati puncak infeksi Covid-19, kata media pemerintah melaporkan pada Selasa, 10 Januari 2023. Namun para pejabat meremehkan tingkat keparahan wabah meskipun ada kekhawatiran internasional tentang skala dan dampaknya.
Catatan Health Times, sebuah publikasi yang dikelola oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis, mengatakan infeksi telah menurun di ibu kota Beijing dan beberapa provinsi di China. Seorang pejabat dikutip mengatakan hampir 100 juta orang di provinsi Henan telah terinfeksi.
Virus telah menyebar dengan bebas di China sejak pemerintah mendadak menghentikan kebijakan nol-Covid pada awal Desember 2022 setelah protes warga. China membuka kembali perbatasannya pada Minggu, 8 Januari 2023, dengan menghapus pembatasan besar terakhir.
Baca Juga: Akibat Lonjakan Covid-19, Daftar 13 Negara yang Batasi Turis China
Penguncian yang sering dilakukan, pengujian tanpa henti, dan berbagai tingkat pembatasan pergerakan sejak awal 2020 telah membawa ekonomi terbesar kedua di dunia itu ke salah satu tingkat pertumbuhan paling lambat dalam hampir setengah abad dan menyebabkan tekanan yang meluas.
Dengan merebaknya virus, China telah berhenti menerbitkan penghitungan infeksi harian dan melaporkan lima atau lebih sedikit kematian per hari sejak perubahan kebijakan, angka yang telah diperdebatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Banyak rumah duka dan rumah sakit China mengatakan mereka kewalahan menangani pasien, dan pakar kesehatan internasional memperkirakan setidaknya 1 juta kematian terkait Covid-19 di China sejak pencabutan pembatasan.
Baca Juga: Covid-19 di China Tak Terkendali: RS Penuh, Pemakaman 200 Kali Sehari
Pada Selasa, kompilasi laporan Health Times dari pejabat pemerintah daerah dan pakar kesehatan di seluruh negeri, menunjukkan bahwa gelombang Covid-19 mungkin telah melewati puncaknya di banyak daerah.
Kan Quan, direktur Kantor Pencegahan dan Pengendalian Epidemi Provinsi Henan, mengatakan tingkat infeksi di provinsi itu hampir 90 persen pada 6 Januari. Jumlah pasien di klinik di provinsi mencapai puncaknya pada 19 Desember, tapi jumlah kasus parah masih tinggi, katanya, tanpa merinci lebih lanjut.
Yin Yong, penjabat wali kota Beijing, dikutip mengatakan ibu kota juga telah melewati masa puncaknya. Li Pan, wakil direktur Komisi Kesehatan Kota Chongqing mengatakan puncaknya terjadi pada 20 Desember.
Baca Juga: Covid-19 di China Menggila, 37 Juta Orang Setiap Hari Terinfeksi
Di provinsi Jiangsu, puncaknya dicapai pada 22 Desember, sementara di provinsi Zhejiang gelombang pertama infeksi telah berlalu dengan lancar, kata para pejabat. Dua kota di provinsi Guangdong selatan, jantung manufaktur China, mencapai puncaknya sebelum akhir tahun.
Secara terpisah China Daily, melaporkan seorang pejabat kesehatan terkemuka mengatakan persentase kasus yang parah masih belum jelas.
"Masih terlalu dini untuk menyimpulkan persentase keseluruhan pasien Covid-19 yang parah dan kritis di China karena rumah sakit melaporkan jumlah yang berbeda, kata Wang Guiqiang, kepala departemen penyakit menular Rumah Sakit Pertama Universitas Peking.
Sumber: Reuters via Tempo.co