SUKABUMIUPDATE.com - Gelombang PHK massal akan terjadi di salah satu perusahaan besar yaitu Amazon.com. Perusahaan tersebut mengumumkan akan melakukan pemangkasan jumlah karyawan secara besar-besaran, yaitu lebih dari 18.000 karyawan.
Dilansir dari suara.com, hal tersebut merupakan bagian dari kebijakan pemangkasan jumlah pekerja yang diumumkan Amazon sejak akhir 2022 lalu.
Belakangan ini, Chief Executive Amazon, Andy Jassy mengungkap alasan yang mendasari perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat ini melakukan PHK massal.
Baca Juga: Mata Air Muncul di Dekat Makam Eril, Ridwan Kamil: Masya Allah Alhamdulillah
Menurut Jassy, tujuan dilakukannya PHK massal adalah untuk memangkas biaya operasional perusahaan.
"Perubahan ini akan membantu kami mengejar peluang jangka panjang dengan struktur biaya lebih kuat. Kami memutuskan lebih baik untuk membagikan berita ini lebih awal," kata Andy Jassy, Chief Executive Amazon, Sabtu (7/1/2023).
Amazon sendiri telah mempekerjakan sekitar 1,5 juta orang secara global dan telah memperingatkan karyawan pada November 2022 bahwa mereka berencana untuk memangkas jumlah karyawan hingga 10.000 orang.
Baca Juga: Disebut ‘Penghuni’ Ruko Kosong, Ini 3 Alasan Mengapa Mixue Viral di Indonesia
Mayoritas pegawai yang akan kena PHK Amazon berasal dari divisi e- commerce dan personalia, demikian dilansir dari AFP.
Jumlah pekerja yang terkena PHK akan setara 6 persen dari total pegawai korporasi Amazon yang berjumlah sekitar 300.000 orang.
Diketahui, belakangan ini banyak perusahaan berbasis teknologi yang terpaksa memangkas jumlah karyawan. Menurut situs pelacakan Layoffs.fyi, jumlah PHK yang dilakukan perusahaan teknologi telah mencapai angka 150.000 orang pada 2022.
Sumber: Suara.com