Longsor Malaysia: 24 Orang Tewas, 21 Berhasil Diidentifikasi dan Ini Daftarnya

Senin 19 Desember 2022, 09:08 WIB
(Foto Ilustrasi) Tanah longsor terjadi di Malaysia pada Jumat, 16 Desember 2022. Pihak berwenang Malaysia berhasil mengidentifikasi 21 dari 24 korban tewas. | Foto: Pixabay

(Foto Ilustrasi) Tanah longsor terjadi di Malaysia pada Jumat, 16 Desember 2022. Pihak berwenang Malaysia berhasil mengidentifikasi 21 dari 24 korban tewas. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Tanah longsor terjadi di Malaysia pada Jumat, 16 Desember 2022. Pihak berwenang Malaysia pada Minggu, 18 Desember 2022, berhasil mengidentifikasi 21 dari 24 korban tewas.

Longsor terjadi di tempat perkemahan tanpa izin di Batang Kali, daerah perbukitan yang populer di dekat Dataran Tinggi Genting atau Genting Highland. Lokasi ini hanya sekitar 50 kilometer sebelah utara ibu kota Kuala Lumpur.

Mengutip tempo.co, dari 94 orang yang terjebak dalam tanah longsor di Peternakan Organik Ayah, 61 selamat dan sembilan masih hilang, kata departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan negara bagian Selangor.

Dalam sebuah unggahan Twitter, Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia (NADMA) mengonfirmasi nama tujuh anak yang diketahui tewas dalam tragedi tersebut. Mereka juga mengungkapkan delapan orang telah dirawat di rumah sakit. Lima dari delapan orang itu telah dipulangkan.

Baca Juga: Longsor di Bojongkokosan, Jalan Nasional Sukabumi-Bogor Terbuka Satu Arah

Para korban tewas yang diidentifikasi sejauh ini adalah: Lim Wei Xin (36 tahun), Hong Mei Jing (38 tahun), Nurul Azwani Kamaruzaman (31 tahun), Lai Lee Yin (37 tahun), Tong Kai En (9 tahun), Lai Lee Koon (44 tahun), Ka Kok Boon (43 tahun), Zech Loh Qi Yi (7 tahun), Eng Huai Yi (12 tahun), Eng Choon Wen (43 tahun), Ng Yee Tong (11 tahun), Ka Sin Ya Vanya (6 tahun), Lam Sook Man (37 tahun), Wong Kim Yap (34 tahun), Fong Choy Kee (43 tahun), Liu Pei Si (44 tahun), Daniel Khor Yen (5 tahun), Raja Chin Su (36 tahun), Lai Chee Sam (33 tahun), Wong Zi Hang (1 tahun), dan Gain Choo Yin (35 tahun).

Tiga Korban Tewas Belum Teridentifikasi

Pencarian para pekemah yang hilang terjebak dalam tanah longsor yang mematikan berlanjut pada hari ketiga pada Minggu. Namun, departemen pemadam kebakaran mengatakan peluang untuk menemukan korban selamat sangat kecil.

Operasi untuk mencari dan menyelamatkan sembilan korban hilang yang tersisa untuk sementara dihentikan pada pukul 18:00 waktu setempa karena kondisi cuaca.

“Namun, akan dilanjutkan nanti,” kata direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Selangor Norazam Khamis.

Tindakan pencegahan jangka pendek, termasuk menutupi lereng yang terbuka dengan lembaran terpal, telah dilakukan di perkemahan Pertanian Organik Ayah untuk menghindari longsor lebih lanjut.

Baca Juga: Sempat Tertimbun Longsor, Arus Lalin di Bojongkokosan Sukabumi Kembali Normal

Departemen Pekerjaan Umum (PWD) mengatakan mereka juga mengalihkan aliran air di permukaan dan saluran yang ada untuk mencegah limpasan memasuki area longsor. PWD juga memasang sensor kemiringan untuk memantau pergerakan tanah di area tersebut.

Langkah-langkah itu diambil setelah pemeriksaan awal oleh tim forensik dan teknik lereng departemen mengungkapkan adanya aliran air bawah tanah yang aktif di lokasi lereng yang runtuh, terutama di tempat perkemahan.

"Hasil temuan awal mengungkapkan dua longsoran lereng di lokasi yang sama dengan interval antara 20 menit hingga 30 menit," kata departemen itu. "Kegagalan lereng pertama kemungkinan besar terjadi di lokasi perkemahan, yang menyebabkan ujung lereng jalan melemah dan menyebabkan tanah longsor (kedua) yang lebih besar."

PWD menambahkan penyelidikan terperinci akan dilakukan di lokasi segera setelah operasi pencarian dan penyelamatan selesai.

Penyelidikan awal menunjukkan tanggul sekitar 450.000 meter kubik tanah telah runtuh. Tanah longsor dari perkiraan ketinggian 30 meter dan menutupi area seluas sekitar 0,4 hektare.

Tanah longsor sering terjadi di Malaysia, tetapi biasanya hanya terjadi setelah hujan lebat. Banjir juga biasa terjadi dengan sekitar 21.000 orang mengungsi tahun lalu akibat hujan lebat di tujuh negara bagian.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak