SUKABUMIUPDATE.com - Jumlah korban tewas akibat tenggelamnya perahu pembawa migran dari Lebanon terus bertambah dan kini telah mencapai angka 94 orang.
Perahu nahas itu tenggelam di Baniyas yakni sebuah wilayah pantai Suriah, setelah berlayar dari Lebanon awal pekan ini.
Stasiun televisi di Suriah pada Sabtu, 24 September 2022, mewartakan ada lebih banyak jenazah ditemukan tepi pantai Baniyas. Musibah ini tercatat perjalanan yang paling mematikan dari Lebanon.
Mengutip dari Reuters via Tempo, runtuhnya ekonomi Lebanon telah mengarah pada memuncaknya keputusasaan warga hingga mendorong mereka untuk merantau. Perahu-perahu yang kelebihan muatan tak dihiraukan oleh para migran yang ingin ke Eropa.
Otoritas Suriah mulai menemukan sejumlah jasad wilayah pantai Tartus pada Kamis, 21 September 2022. Tartus adalah kota pelabuhan di Suriah.
Kementerian Transportasi Suriah menjelaskan perahu naas tersebut meninggalkan Kota Minyeh, Lebanon pada Selasa, 20 September 2022. Diperkirakan ada 120 orang – 150 orang dalam perahu naas tersebut, dengan tujuan ke Eropa.
Kondisi perahu sangat kecil dan terbuat dari kayu. Pelayaran semacam ini terjadi hampir setiap hari, yang diorganisir oleh orang-orang yang tidak memperdulikan keselamatan.
Samer Qubrusli,dirjen kepelabuhan Suriah, mengatakan tim penyelamat terus melakukan upaya penyelamatan pada Jumat, 22 September 2022. Gelombang pelayaran maut seperti ini dampak dari runtuhnya keuangan Lebanon. Angka rata-rata kemiskinan melambung hingga menjadi 6,5 juta orang.
SUMBER: TEMPO.CO (REUTERS)