SUKABUMIUPDATE.com - Sungai Aare di wilayah Bern, Swiss menjadi sorotan setelah terjadi insiden yang menimpa Emmiril Khan, putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang terseret arus di sungai terpanjang di negara Swiss itu.
Namun, insiden yang dialami Eril (sapaan akrab putra Ridwan Kamil) bukan insiden pertama yang terjadi di sungai Aare. Tak mengherankan mengingat sungai ini menjadi salah satu tujuan wisata di swiss dan berenang merupakan kegiatan yang kerap dilakukan saat berkunjung ke Bern.
Menurut laman bern.com, saat musim panas penduduk disana akan menghabiskan waktu untuk berenang serta menikmati pemandangan kota megah yang sudah terdaftar di UNESCO sebagai Kota Tua warisan dunia.
Baca Juga :
Berenang di Sungai Aare sendiri merupakan kegiatan resmi dalam daftar tradisi Swiss UNESCO serta menjadi bagian dari keotentikan kota Bern.
Insiden yang terjadi di sungai ini tidak hanya dialami wisatawan asing namun juga kerap dialami penduduk lokal.
Melansir dari thelocal, pada 2015, seorang warga lokal berusia 29 tahun dan seorang warga Spanyol berusia 34 tahun terjatuh ke sungai setelah perahu karet yang mereka tumpangi menabrak sebuah tiang jembatan kayu.
Keduanya berhasil ditemukan dan dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans namun nyawa keduannya tidak bisa diselamatkan.
Menurut laman swissinfo.ch, pada musim panas 2001 tepatnya di bulan Agustus sebanyak 44 orang meninggal saat berenang di sungai Aare.
Swiss Life Saving Society (SLSS) telah memperingatkan jika banyak kecelakaan terjadi disebabkan karena pengunjung yang berenang mengabaikan rekomendasi keselamatan di sungai sepanjang 288 kilometer tersebut.
Selain itu, cuaca juga menjadi faktor lain dimana hujan di bulan Juli menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan di sungai yang sudah ada sejak abad pertengahan itu.
Saat cuaca berubah menjadi lebih panas di akhir Juli akan mengakibatkan air di sungai-sungai termasuk Aare di Swiss menjadi penuh dan deras.
Akibat banyaknya insiden yang terjadi di sungai Aare setiap tahunnya, kini para petugas di sana selalu berpatroli di Rhine selama sepuluh jam setiap hari di musim panas termasuk pemadam kebakaran, kontrol perbatasan hingga polisi pun turut berbagi tugas.
Selain untuk siap siaga jika terjadi kondisi darurat, juga untuk mencegah terjadinya kecelakaan sejak awal.
Upaya lain dilakukan Swiss Lifeguard Association yang mengeluarkan flyer dalam 10 bahasa mengenai peraturan berenang di sungai-sungai dan danau di swiss, terutama ditujukan untuk warga asing.