Ayep Zaki Optimis Indonesia Swasembada Kedelai dalam Tiga Tahun

Rabu 04 Mei 2022, 12:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia harus memiliki keyakinan dalam tiga tahun mampu swasembada kedelai. Apalagi Presiden Jokowi telah memerintahkan jajarannya membuat kebijakan yang dapat meningkatkan produktifitas dan kemandirian sektor pangan dan energi.

"Presiden Jokowi telah meminta jajarannya membuat kebijakan agar produktifitas dan kemandirian sektor pangan ditingkatkan. Ini artinya, seluruh elemen pemerintah, baik kementerian maupun perbankan, khususnya BUMN, merealisasikan keinginan tersebut. Saya yakin, dalam tiga tahun swasembada kedelai akan terwujud karena kami punya ilmunya," kata pegiat ekonomi kerakyatan Ayep Zaki dalam keterangannya, Rabu (4/5/2022).

Ayep yang sudah belasan tahun berkecimpung di dunia pertanian ini menegaskan, dalam mencapai swasembada kedelai dibutuhkan keterlibatan stakeholder termasuk pihak swasta yang harus siap. "Jika hanya inisiatif petani dan praktisi saja yang turun ke sawah menanam kedelai, swasembada kedelai tidak mungkin terwujud," ucap dia.

Baca Juga :

Ayep Zaki Sampaikan Misi Kemakmuran di Acara Buka Bersama Gasak 46 SC Sukabumi

Dengan berbekal pengalamannya di dunia pertanian, Ayep Zaki yang juga anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Pusat ini menuturkan, secara teknis Indonesia sudah sangat siap swasembada kedelai. Namun masalahnya adalah sampai hari ini belum ada satu pun bank yang tertarik untuk membiayai budi daya kedelai. Ini harus menjadi perhatian secara khusus.

"Saya sudah dua tahun saya bergelut dengan budi daya kedelai, namun belum ada dukungan dari pihak perbankan. Padahal, bank harus mendukung budi daya kedelai sebagai bagian dari peningkatan produktifitas sektor pangan," kata Ayep.

Ayep Zaki mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian yang pada 2022 ini telah mencanangkan program budi daya kedelai seluas 352 ribu hektare. Menurutnya, ini sangat bagus untuk membangkitkan budi daya kedelai di Indonesia. 

"Tapi jangan lupa, libatkan juga pihak swasta mandiri yang akan menggunakan regulasi pendanaan dari perbankan. Karena jika hanya 352 ribu hektare tanaman kedelai, masih lama untuk menjadikan Indonesia berswasembada kedelai," terang Ayep.

Dijelaskan Ayep, paling tidak total tanah garapan untuk tanaman kedelai harus mencapai dua juta hektare, baik pemerintah maupun swasta dengan asumsi hasil per hektarenya mencapai satu setengah ton.  "Kemudian, presiden harus memberi perintah langsung agar seluruh instrumen pemerintah, dalam hal ini BUMN dan seluruh regulasinya mendukung."

Diterangkan Ayep, jika asumsi luas lahan tanaman kedelai untuk mencapai swasembada mencapai dua juta hektare, maka dibutuhkan anggaran dana sebesar Rp 8 triliun. Anggaran tersebut akan diserap untuk pengelolaan lahan per hektarenya yang mencapai Rp 4 juta. Dengan dua juta hektare lahan tersebut, setidaknya bisa melibatkan lima sampai 10 juta petani. 

"Di luar pengelolaan itu masih dibutuhkan dana tambahan untuk infrastruktur seperti gudang, mesin pengering, mesin pemilah kedelai besar dan kecil hingga mesin pemilah kualitas kedelai yang kalau ditotal bisa menelan anggran dua triliun. Insfrastruktur ini harus ada di semua daerah yang melakukan penanaman kedelai. Karena untuk mengangkut kedelai dari satu daerah ke daerah lain harus kedelai kering," papar Ayep. 

Ayep juga menegaskan, kinerjanya akan dilakukan secara simultan di seluruh Indonesia. Daerah mana saja yang menanam kedelai akan diakomodir. Maka dengan total 10 triliun, secara bertahap swasembada kedelai berhasil.

"Tapi yang jelas, perintah Presiden beserta dunia perbankan harus matching. Dalam hal ini perbankan harus turun tangan langsung. Paling tidak Bank BUMN dan bank swasta harus turut serta ambil bagian dalam program ini. Jika ini dijalankan, dalam tiga tahun optimis bisa swasembada kedelai," jelas Ayep.

Seperti diketahui, kebutuhan kedelai Indonesia mencapai kurang lebih tiga juta ton per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibutuhkan lahan sekitar dua juta hektar tanaman kedelai. Untuk mencapai itu, ada program kerja tiga tahunan hingga swasembada kedelai bisa terwujud.

"Di tahun pertama, pastikan bibit harus terjamin. Jika bibit sudah tersedia, di tahun kedua mulai dilakukan penyebaran bibit secara bertahap di lahan seluas dua juta hektar tersebut.  Lalu baru di tahun ketiga, fokus pada evaluasi," papar Ayep.

Maka Ayep Zaki sangat berharap Pemerintah mendukung program tersebut agar menjadi bagian dari solusi kelangkaan kedelai untuk ketahanan pangan dan kepentingan bangsa. 

Jika Presiden sudah memerintahkan jajarannya, tambah Ayep, seharusnya semua pihak memberikan dukungan penuh. Mulai dari dunia perbankan harus mendukung, lembaga terkait mendukung, untuk duduk bersama membuat rencana strategis dan rencana teknis tiga tahun swasembada. 

"Program ini tidak perlu menggunakan dana APBN, cukup dengan dana regulasi yang ada, yaitu perbankan. Mari terbuka melihat kekurangan dalam penanganan swasembada kedelai dan segera carikan solusinya dengan melibatkan partisipasi warga yang berpotensi memberikan solusi. Saya bersama tim siap memberikan kontribusi kongkrit agar swasembada kedelai bisa terwujud melalui pembangunan ekosistem kedelai," kata Ayep Zaki.

SUMBER: SIARAN PERS

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)