Ayep Zaki Apresiasi Formula 'Ajaib' Panen Padi Berkali-kali

Selasa 12 April 2022, 06:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam rangka meningkatkan produktivitas tanaman pertanian termasuk padi di dalamnya, penggiat pertanian Indonesia, H.Ayep Zaki menyebut perlu ada solusi terhadap pemenuhan akan kebutuhan nutrisi tanaman jangka panjang yang takarannya harus pas. Tidak kurang dan tidak berlebihan.

Hal tersebut disampaikan H.Ayep Zaki saat menanggapi upaya pemerintah yang terus mendukung inovasi anak bangsa dalam mewujudkan lumbung pangan nasional.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mendukung hadirnya formula 'Ajaib' pembenahan tanah R5 oleh Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS). Formula tersebut mampu membuat tanaman padi bisa dipanen hingga 4-5 kali, hanya dalam satu tanam tanpa perlu penanaman benih kembali.

"Kalau memang ini menjadi temuan yang terbaik, ini harus terpublikasi supaya memang hasilnya bisa terlihat. Temuan itu sangat baik, apalagi sampai bisa panen berturut-turut, sampai lima kali. Jangankan lima kali, dua kali panen saja sudah luar biasa," kata Ayep dalam keterangannya, Senin (11/4/2022).

Menurut Anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu, terdapat proses panjang sampai padi dipanen. Mulai dari pemberian nutrisi yang diserap akar, pemupukan, hingga akhirnya tanaman padi dapat menghasilkan isi yang di dalamnya menjadi cikal bakal beras untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, proses pengembangan formula R5 itu harus betul-betul ilmiah, sehingga dapat dipertanggungjawabkan penemuannya secara ilmiah.

Baca Juga :

Ayep Zaki Siap Tampung Hasil Panen Kedelai dan Beri Kepastian Harga

Ayep juga menuturkan, saat ini di kalangan petani diyakini bahwa makanan atau nutrisi untuk tanaman padi berkisar pada unsur N, P dan K. Namun Ayep meyakini bahwa ke depan akan ditemukan adanya unsur-unsur lain yang sebenarnya sangat dibutuhkan bagi tanaman padi untuk mendongkrak hasil panennya agar semakin tinggi.

"Kita lihat nanti hasilnya bagaimana, kalau di level ujicoba, banyak sekali yang berhasil. Tetapi pada produksi masif, harus bisa dibangun varietas padi yang bisa diterima petani traditional. Karena memang sampai hari ini produktivitas padi per hektar paling rata-rata 5 ton. Rata-rata nasional itu di bawah 6 ton," terang Ayep Zaki.  

Ditegaskan Ayep, analisa ilmiah dari formula R5 yang dikembangkan ITS, menarik perhatiannya. Sebab, sebagai seorang praktisi yang setiap hari bergulat dengan pertanian, sampai saat ini dirinya belum menemukan adanya hasil panen padi yang mencapai 8-10 ton per ha di Indonesia. Maka dia pun berharap, formula R5 ke depan dapat dilakukan oleh petani tradisional secara masif, bukan pada level ujicoba atau pada level daerah-daerah tertentu.

"Sebagai praktisi yang sehari-hari bergelut di pertanian, saya bersentuhan langsung dengan petani. Jadi produktivitas ini sangat rendah. Baik itu produksi tanaman padi, jagung, maupun kedelai dan sebagainya itu, produktivitasnya tidak tinggi," ujarnya.

Ayep pun mendukung Pemerintah yang terus menaruh perhatian dalam meningkatkan produktivitas pertanian maupun perkebunan di Indonesia. Mulai padi, jagung dan kedelai yang dinilainya sangat mampu meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia utamanya para petani.

Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Nahdliyin itu mengaku sangat senang ketika melihat para eksekutif, legislatif hingga elit politik mampu memperhatikan ketahanan pangan nasional. Dia meyakini bangsa ini akan punya solusi terbaik jika semua bersatu memberikan perhatian pada sektor pertanian. 

"Tatkala pemimpin bangsa ini sudah bicara pertanian dan pangan, maka menjadi awal satu keberhasilan bangsa ini. Dan saya sangat mengapresiasi pak Luhut bicara tentang budidaya padi. Saya harapkan pemerintah konsisten, dan terus berjuang untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan sebagainya," kata dia.

Apalagi lanjut Ayep, komoditas padi, jagung, dan kedelai (Pajale) merupakan konsumsi yang paling besar di Indonesia. Maka dengan hadirnya teknologi formula R5 karya ITS tersebut menurut Ayep menjadi satu solusi meningkatkan produktivitas.

"Kita akan punya produktivitas yang sangat besar pada sektor pertanian. Apalagi juga jagung bisa tujuh ton, kedelai bisa 1,5 ton rata-rata sudah luar biasa," sambung dia.

Ayep pun menegaskan komitmennya untuk terus terjun di lapangan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sektor pertanian. Jenis pertanian apa saja bersama para petani.

Menurutnya, apabila Indonesia mampu memproduksi pertanian yang berkualitas, higienis dan punya kandungan nutrisi berkualitas tinggi maka Indonesia bakal menjadi sumber penghasil makanan dunia yang bisa diekspor ke berbagai negara karena produknya digemari dan menyehatkan.

"Artinya apabila Indonesia mampu memproduksi hasil pertanian yang berkualitas, maka negara-negara di dunia akan membeli hasil produksi pertanian dari Indonesia. Tapi yang berkualitas dan punya full nutrisi, gizinya cukup berkualitas, semuanya berkualitas," sebut dia.

Lebih jauh Ayep mendorong, baik pemerintah maupun para pelaku yang terlibat dalam industri pertanian untuk memproduksi sumber makanan yang berkualitas dengan diawali dari nutrisi dan formula tanaman yang berkualitas.

"Indonesia disebut maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia manakala industri pertaniannya tumbuh hebat dan maju. Itu adalah kunci Indonesia sejajar dengan negara-negara maju," tutup Ayep.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)
Musik30 Januari 2025, 19:30 WIB

Lewat Lagu Bung Hatta, Iwan Fals Gambarkan Sosok Wapres yang Sederhana

Sosok Wapres yang Sederhana dalam Untaian Lirik Lagu Iwan Fals bertajuk "Bung Hatta".
Moh. Hatta Perwakilan Indonesia di Konferensi Meja Bundar 1949. IG/@geo.rof