SUKABUMIUPDATE.com - Penandatanganan perjanjian kerja sama antara kelompok tani Purwasedar, Sukabumi, dengan PT Doa Bangsa Agrobisnis menjadi bukti komitmen Ayep Zaki dalam mewujudkan ekosistem pertanian di Indonesia. Selain penandatanganan perjanjian, juga diserahkan sarana produksi pertanian untuk budi daya kedelai mandiri melalui program kemitraan.
"Ini adalah langkah konkret, nyata, dan real, dalam mewujudkan ekosistem pertanian di Indonesia. Kerja sama dengan petani ini juga merupakan wujud komitmen dalam menyejahterakan petani," kata Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Kabupaten Sukabumi Ayep Zaki, Selasa, 5 April 2022, dikutip dari siaran pers.
Ayep Zaki yang juga pendiri Forum Komunikasi Doa Bangsa atau FKDB menuturkan, penandatanganan perjanjian dilakukan perusahaan binaan FKDB yakni Doa Bangsa Agrobisnis. Perjanjian dengan kelompok tani Purwasedar, di Kecamatan Ciracap, Sukabumi seluas 18,2 Ha, perjanjian juga dilakukan dengan petani di Kecamatan Neglasari, Cibadak, Sukabumi, untuk lahan seluas 6,3 Ha.
Baca Juga :
Anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia atau MUI Pusat itu menuturkan, program kemitraan budi daya kedelai mandiri ini harus memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat. Terutama mitra-mitra petani harus untung agar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Program kemitraan dengan petani ini merupakan alat perjuangan untuk menyejahterakan petani. Semua pelakunya harus untung. Terutama petani sebagai pelaku utama harus untung. Bahkan tanah yang ditanaminyapun harus untung, artinya harus lebih subur dari sebelumnya. Karena konsep kemitraan ini semakin lama tanah ini ditanami akan semakin subur," terang Ayep Zaki.
Menurut Ayep, dengan adanya program mandiri maka otomatis pupuk dan bibit harus berkualitas sehingga hasil produksinya akan berkualitas dan harga terjaga. Maka tak heran, tanah yang ditanami pun juga akan semakin subur.
"Kemitraan budi daya kedelai ini akan terus saya jalankan kepada seluruh petani di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia. Bukan hanya itu, program kemitraan sejatinya juga melatih petani bermental pejuang," ungkap Ayep Zaki.
Membangun ekosistem pertanian di Indonesia dengan konsep kemitraan, tambah Ayep Zaki, harus terus menerus dilakukan untuk memberdayakan pertanian maupun kelompok-kelompok tani. Jika itu secara kontinyu dilakukan maka petani akan memiliki daya tahan tubuh yang baik karena sudah terbiasa dengan budi daya secara mandiri.
Terkiat perjanjian kerja sama dengan petani yang banyak dilakukan di wilayah Sukabumi, Ayep mengatakan karena Sukabumi adalah tanah kelahirannya. Sehingga dirinya sudah sangat mengenal wilayah Sukabumi termasuk kearifan lokalnya.
"Sukabumi adalah tanah kelahiran saya. Saya ingin melihat Sukabumi sejahtera dan makmur. Oleh karena itu saya terjun langsung untuk membina petani untuk diarahkan menjadi petani mandiri. Artinya biaya mandiri, pupuk yang berkualitas juga secara mandiri, bibit juga sama, termasuk juga harga jual dan produktivitasnya," kata Ayep Zaki.
SUMBER: SIARAN PERS