SUKABUMIUPDATE.com - Kerupuk kulit sapi atau dorokdok produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Dompet Dhuafa diekspor ke Korea Selatan (Korsel) untuk memenuhi permintaan negara tersebut.
Ekspor produk UMKM ke luar negeri merupakan kerjasama Dompet Dhuafa bersama PT Niaga Teknologi Indonesia, PT Sahabat Aba Indokor serta dukungan Dinas UKM Jawa Barat.
Baca Juga :
Pelepasan ekspor perdana 2.400 bungkus kerupuk kulit sapi ke Korea Selatan dilaksanakan Kamis, 31 Maret 2022. Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa Republika Yayat Supriatna, perwakilan Dinas UKM Jawa Barat Dikdik, Direktur PT Niaga Teknologi Indonesia Tata Sugiarta serta penggiat UMKM Indramayu Wina.
"Alhamdulillah terima kasih banyak Dompet Dhuafa atas dukungan kepada UMKM dalam mendorong pemberdayaan. Namun dalam menciptakan dan meningkatkan produk UMKM yang mendunia tidaklah mudah, harus banyak tahap dilalui salah satunya manajemen produk dari pengolahan yang higienis hingga mutu produk yang terjaga sehingga menjadi syarat mutlak dalam pemenuhan syarat ekspor,” ujar Tata Sugiarta, Direktur PT Niaga Teknologi Indonesia.
“Mudah-mudah kita bisa terus memberdayakan UMKM yang ada di Jawa Barat, tentunya dari pemerintah bisa membantu proses pengurusan izin yang saat ini proses pengerjaannya bisa berbulan-bulan,” kata Tata.
Sementara itu, perwakilan Dinas UKM Jawa Barat Didik mengatakan ekspor kerupuk kulit produk UMKM ke Korsel merupakan langkah yang baik setelah dua tahun pandemi yang terdampak terhadap sektor UMKM.
“Saat ini kita memulai membangkitkan sektor UMKM dan langsung orbitkan sejumlah produk ke luar negeri salah satunya Korea Selatan. Dengan dukungan Dompet Dhuafa dalam pemberdayaan hingga menciptakan berbagai produk yang berkualitas ini menjadi langkah yang baik bagi perekonomian kita. Serta dapat menjadi contoh bagi UMKM dalam memenuhi pasar Internasional, meskipun langkah yang panjang dan sulit, tapi ketika ada kerjasama serta upaya kuat dari para penggiat UMKM, maka akan menciptakan produk-produk lokal Go Internasional,” jelasnya.
Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Yayat Supriatna menyatakan tidak mudah dalam meraih pasar Internasional khususnya Korea Selatan, banyak syarat yang harus dilalui, selain itu pendampingan hingga dukungan dari Dompet Dhuafa dalam meningkatkan pemberdayaan UMKM sangat dibutuhkan.
“Dompet Dhuafa terus berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan melalui zakat produktif. Dengan bergulirnya zakat produktif diharapkan pemberdayaan dapat naik kelas sehingga penerima manfaat dari mustahik menjadi muzakki. Kami juga berharap berkolaborasi dengan pemerintah daerah baik Kota maupun Kabupaten seperti yang dilakukan pada penggiat UMKM dari Indramayu saat ini, sehingga pelaku maupun penggiat UMKM lainnya di berbagai sektor bisa tumbuh dengan baik,” ujar Yayat.
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.