SUKABUMIUPDATE.com - Mim Hamimah (49), warga Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, sukses merintis usaha cemilan keripik Enye yang ia mulai sejak tahun 2007 silam. Dari pendapatan bisnisnya tersebut, Hamimah mampu menghasilkan omzet sekira Rp 8 Juta bahkan lebih dalam satu bulan.
Hamimah menjelaskan, sebelum merintis bisnis sendiri, ia merupakan seorang pekerja pembuat enye di tempat orang lain.
"Dulu mah jadi nguli (bekerja) di usaha orang selama setahun. Terus kebetulan saya punya punya lahan sepetak sawah, saya pikir daripada dibikin sawah mending dijadiin tempat produksi enye," kata Hamimah saat ditemui sukabumiupdate.com, Rabu (9/3/2022).
Baca Juga :
Perjalanannya dalam merintis usaha produksi enye selama 15 tahun itu akhirnya 'berbuah manis'.
"Alhamdulillah, bisa kebeli mobil, tanah sama kebun," ungkap Hamimah.
Baca Juga :
Di awal usahanya, Hamimah hanya bermodalkan satu kuintal singkong seharga Rp 80 ribu rupiah saja. Namun saat ini, produksi enye Hamimah membutuhkan sekira satu ton singkong setiap harinya.
"Setiap hari kita produksi satu ton singkong. Dari situ bisa menghasilkan 40 kuintal enye, biasanya langsung dikirim ke Bekasi kota sama Pondok Gede," ujarnya.
Kekinian, Hamimah sudah memiliki empat pabrik produksi enye dan juga 16 pekerja. Kedepannya, ia berencana ingin membuka usaha baru selain enye, yaitu produksi lantak (keripik pisang, red).
"Rencana pengen buka usaha lantak, sempet pernah bikin, cuma karena hujan terus jadi gak kering, akhirnya dibuang kemarin juga," pungkasnya.
Reporter: CRP 3