SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan membuka pendaftaran Indonesian International Student Mobility Awards atau IISMA pada Maret 2022 mendatang. Program beasiswa ini memberikan kesempatan untuk mahasiswa belajar singkat di universitas terkemuka di luar negeri.
Mengutip tempo.co, program ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan. Mahasiswa dapat menghabiskan satu semester di universitas mitra luar negeri untuk belajar, merasakan budaya negara tuan rumah, dan melakukan tugas praktik untuk mengasah keterampilan.
Peserta program IISMA mendapatkan manfaat berupa biaya kuliah, tunjangan transportasi, tunjangan hidup, asuransi kesehatan, dan tunjangan visa. Dikutip dari laman resmi Direktorat Pendidikan Tinggi, untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar di luar negeri selama satu semester, pada tahun ini program IISMA membuka kuota sebanyak 1.000 mahasiswa.
Pendaftaran rencananya dibuka pada 1-31 Maret 2022 dan kegiatan dimulai pada Agustus mendatang. Kampus yang menjadi mitra IISMA merupakan top 100 berdasarkan QS World University Ranking 2022.
Persyaratan mengikuti program IISMA, antara lain warga negara Indonesia, mahasiswa S-1 aktif untuk semester 4-6, memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik dibuktikan dengan sertifikat Bahasa Inggris; IELTS (6.0), TOEFL-iBT (78), Duolingo English Test (100), mendapat rekomendasi dari universitas asal dengan dibuktikan melalui surat usulan wakil rektor bidang akademik, dan nilai IPK minimal 3.0.
Siti Rifanny Nur Alyaa, salah satu peserta IISMA dari Universitas Padjadjaran menceritakan pengalamannya ketika menjalani program ini. Perempuan yang akrab disapa Fanny ini merupakan peserta IISMA di University of Szeged, Hungaria. Fanny mengikuti program tersebut sejak awal September hingga akhir Desember 2021.
Selama di sana Fanny mengikuti perkuliahan dan berbagai kegiatan kemahasiswaan. Fanny mengikuti perkuliahan pada program business administration and management, khususnya untuk mata kuliah business ethics, project management, marketing channels, dan business writing. Hampir seluruh mata kuliah yang setara dengan 20 SKS itu mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.
“Pengalaman di sana enggak cuma belajar dari buku saja melainkan di sana juga belajar mengembangkan hard skill dan soft skill. Di sana bukan sekadar jadi anak kost, tapi belajar jadi manusia yang independen,” kata Fanny kepada Tempo.
Sejumlah kegiatan juga diikuti seperti pertemuan dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Hungaria, lomba dan latihan bahasa Inggris, serta sejumlah forum diskusi lainnya. Fanny juga belajar banyak hal termasuk budaya dan kebiasaan orang Eropa yang mengadaptasi budaya work life balance dalam kehidupan sehari-hari. Dia mencontohkan, waktu perkuliahan di sana tidak dilakukan selama seminggu penuh melainkan hanya tiga hari saja. “Hanya Selasa, Rabu, dan Kamis dan hanya satu setengah jam,” ujar mahasiswi semester enam program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad ini.
Selama menjalani program, Fanny ditunjuk sebagai representatif IISMA untuk University of Szeged. Di tengah kegiatan, dia sempat kelelahan dan dirawat di rumah sakit. Tapi, dia bisa bangkit dan menjalani program dengan baik. Pengalamannya itu mengantarkan Fanny terpilih menjadi awardee terbaik program Indonesian International Studenty Mobility Awards pada Anugerah Kampus Merdeka Diktiristek 2021. “Aku ingin sampaikan pada teman-teman untuk mencoba Program IISMA. Bakal jadi pengalaman berharga yang benar-benar kalian tidak akan lupakan,” ujar Fanny.
SUMBER: TEMPO.CO