SUKABUMIUPDATE.com - Mindless consumerism atau kebiasaan belanja tanpa berpikir panjang sangatlah berbahaya bagi Anda. Perilaku ini sangatlah buruk karena lebih mementingkan keinginan bukan kebutuhan.
Dilansir dari suara.com, kebiasaan tersebut dapat menciptakan pembeli FOMO atau Fear of missing out, suatu kondisi dimana seseorang membeli sesuatu karena takut barang yang diincar kehabisan atau merasa takut ketinggalan momen dan tren.
Co-Founder & CMO Social, Bella Chrisanti Indiana menyampaikan, dampak mindless consumerism bisa sangat mengerikan dan membuat konsumen membeli produk yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Lanjutnya, kebiasaan ini juga dapat berisiko menghasilkan produksi sampah lebih banyak dan dapat merusak lingkungan.
"Mindless consumerism atau biasa disebut dengan perilaku konsumerisme yang mudah terbawa arus, mendorong lebih banyak pembelian tanpa pemikiran panjang," jelas Chrisanti dalam konferensi pers, Kamis (13/1/2022) lalu.
Ia mengambil contoh ketika konsumen membeli sebuah produk kecantikan, apakah konsumen sudah memikirkan barang yang mereka beli itu sudah sesuai kebutuhan atau hanya termakan tren, viral maupun diskon saja.
Apalagi jika sampai produk kecantikan seperti skincare tersebut ternyata kandungannya tidak aman atau cocok dengan kulit si pemakai.
"Kami ingin para pecinta kecantikan untuk lebih teliti dan sadar (mindfulness) sebelum membeli," ujar
Diakui Chrisanti, meski yang ia sampaikan tersebut cukup kontradiksi dengan konsep bisnis kebanyakan produsen kosmetik yang terus fokus meningkatkan pembelian sebanyak-banyaknya.
"Akan tetapi, itu bukan cara kami berbisnis. Kami berpegangan pada pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan daripada bergantung atau mengambil keuntungan dari permintaan jangka pendek atau pembelian FOMO," terang Chrisanti.
Baca Juga :
Ia juga berharap, program zero bubble wrap atau pengiriman pemesanan online tanpa plastik bisa menciptakan bisnis industri kecantikan yang ramah lingkungan.
"Kami percaya industri kecantikan ramah lingkungan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi industri ini," pungkasnya.
Sumber: suara.com