SUKABUMIUPDATE.com - Terdapat sejumlah istilah dalam dunia atau ekosistem Startup yang mungkin masih asing di telinga banyak orang. Seperti salah satunya yakni pembahasan tentang bagaimana sebuah Startup ternyata memiliki level atau tingkatan yang berbeda-beda tergantung nilai valuasinya.
Mengutip dari suara.com, perkembangan zaman yang kita rasakan saat ini memaksa banyak sektor perusahaan untuk terus dapat beradaptasi dengan segala jenis perubahan yang ada di sekitar kita.
Salah satu produk dari perkembangan zaman yang terjadi di dalam kehidupan kita adalah mulai banyaknya bermunculan perusahaan rintisan atau Startup.
Baca Juga :
Perlu Anda ketahui, valuasi merupakan nilai yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, cara perhitungan valuasi Startup memiliki cara perhitungan yang menyerupai perusahaan konvensional seperti:
- Nilai perusahaan di bursa saham (market cap).
- Nilai dari jenis saham lain yang dimiliki perusahaan (misal, saham preferen atau minority interest).
- Utang perusahaan.
- Uang tunai yang dimiliki perusahaan.
Tingkatan Valuasi Startup
1. Cockroach
Tingkatan yang pertama adalah Cockroach, dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai hewan kecoa.
Hal ini dikarenakan kondisi perusahaan rintisan tersebut masih dalam tahap awal memasuki ekosistem startup.
Ciri-cirinya, ditandai dengan pengeluaran perusahaan yang rendah dan struktur organisasi yang masih belum tertata.
Startup yang masuk dalam kategori Cockroach memiliki nilai valuasi kurang dari 10 juta USD atau kurang dari Rp 14,7 miliar.
2. Pony
Pada tingkatan ini, persaingan yang terjadi dalam bisnis Startup terbilang lebih kompetitif.
Sumber daya yang minim, persaingan pasar yang ketat serta pertumbuhan perusahaan yang masif menjadi faktor utamanya.
Startup yang masuk dalam kategori Pony memiliki nilai valuasi lebih dari 10 - 100 juta USD.
3. Centaur
Centaurs merupakan tingkatan bisnis Startup yang disematkan bagi perusahaan yang telah memiliki nilai valuasi sekitar 100 juta – 1 miliar USD.
Hingga saat ini, ada 70 startup yang masuk dalam skala bisnis Centaur di Asia. Faktanya, 27 startup diantaranya berasal dari Indonesia, seperti halodoc, sociolla, dana, ruang guru, akulaku, kredivo dan belibeli.com.
4. Unicorn
Jenis tingkatan keempat ini mungkin menjadi salah satu tingkatan Startup yang cukup familiar di telinga kita.
Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir, ramai di berbagai media tentang sejumlah Startup asal Indonesia yang sudah menyentuh level ini.
Dalam tingkatan level Unicorn, nilai valuasi yang digunakan sebagai indikator adalah senilai 1 – 10 miliar USD atau sebesar Rp 10,47 triliun.
Perusahaan Startup nasional yang masuk dalam kategori Unicorn antara lain Gojek, Tokopedia, OVO, Traveloka, JD.id dan Bukalapak.
5. Decacorn
Pada tingkatan Decacorn, nilai valuasi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan Startup adalah sebesar 10 miliar USD hingga kurang dari 100 miliar USD.
Hingga artikel ini ditulis, Gojek saat ini sudah resmi masuk dalam tingkatan Decacorn dengan nilai valuasi sebesar 18 miliar USD atau Rp 257 triliun.
6. Hectocorn
Tingkatan yang terakhir adalah Hectocorn. Nilai valuasi yang dimiliki oleh perusahaan Startup yang masuk pada tingkatan Hectocorn adalah sebesar 100 miliar USD.
Saat ini, salah satu perusahaan Startup yang masuk dalam tingkatan Hectocorn adalah Alipay, perusahaan asal Cina yang telah memiliki nilai valuasi sebesar 150 miliar USD.
Sumber: suara.com