SUKABUMIUPDATE.com - Usaha turun temurun pandai besi khusus alat pertanian di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, masih bertahan. Memulai usaha sejak 1985, pengrajin ini terus berproduksi walaupun tidak dalam skala besar, memenuhi permintaan pasar tradisional mereka yang tetap terjaga.
Mengolah besi dan baja jadi alat pertanian ini berawal dari Kampung Kudang Dua, Desa/ Kecamatan Nyalindung. Disini bahan baku diolah menjadi pacul,parang,golok dan alat pertanian lainnya, dengan metode tradisional.
"Usaha ini kami mulai 38 tahun lalu. Dan sekarang mulai diwarisi oleh generasi selanjutnya," kata Ketua Kelompok Karya Mekar Nyalindung, Papardi (60 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Minggu (6/11/2021).
Para pengrajin perkakas ini memang berkumpul di Kelompok Karya Mekar Nyalindung, sebagai unit usaha rakyat skala kecil menengah. Di wilayah Nyalindung, ada 20 orang pandai besi, sambung Papardi.
"12 pengrajin di desa Kertaangsana, di Desa Cijangkar satu orang, dan di Desa Nyalindung ada 7 orang pengrajin."
Per hari, setiap pengrajin memproduksi 5 - 6 buah perkakas khususnya alat pertanian. Kualitas produk dari para pandai besi Nyalindung ini bertahan sehingga konsumen mereka juga tetap ada, di tengah persaingan usaha sesama pandai besi tradisional, modern dan serbuan barang impor.
Baca Juga :
"Ada konsumen datang dan membawa bahan bakunya kami yang bikin alatnya. Ada juga yang langsung beli untuk keperluan sehari-hari para petani. Banyak dari Pajampangan," paparnya.
Lokasi bengkel pandai besi yang berada di pinggir jalan raya Nyalindung - Sagaranten juga menguntungkan mereka dalam pemasaran. Untuk harga Rp 60 ribu untuk semua jenis barang. Kalau mau beli borongan hanya lebih murah, Rp 45 ribu per alat.
"Produksi perkakas buatan Nyalindung ini sudah terkenal sejak jaman orangtua kami. Hasil produksi sering dibawa ke wilayah Sumatera oleh warga disini," terangnya.