SUKABUMIUPDATE.com - Cerita pilot perempuan Mellisa Anggiarti terjun ke dunia penerbangan memang menarik. Sekarang ia adalah salah satu pilot maskapai Garuda Indonesia.
Mengutip suara.com, belum lama ini, Mellisa Anggiarti membagikan perjalanannya menjadi pilot perempuan. Mellisa Anggiarti mulai menjadi pilot perempuan di Garuda Indonesia sejak tahun 2016 silam, walaupun profesi ini bukanlah cita-citanya.
Wanita ini mengungkap jika ia dulu kuliah di jurusan Filsafat hingga pernah menjadi finalis Abang None Jakarta. "Pilot sebenarnya bukan salah satu cita-citaku, tapi nggak pernah kepikiran sama sekali sampai skripsi," ujarnya dalam acara webinar Be Elegant and Fearless Like Hong Cha Young in K-Drama Vincenzo.
Selama skripsi, Mellisa sering pergi liburan untuk melepas penat. Tak hanya itu, rumahnya juga dekat dengan bandara.
Selain itu, keluarga Mellisa juga bekerja di dunia penerbangan. Ia pun akhirnya terdorong banting setir jadi pilot meski harus belajar dari nol.
"Dulu kuliah filsafat. Jadi sudah 5 tahun meninggalkan urusan hitung-hitungan, tapi jadi kendala saat tes matematika, fisika," lanjutnya.
Setelah lulus tes, Mellisa Anggiarti juga sempat berpikir bahwa dirinya bisa sukses menjadi pilot asal berkompeten. Namun, isu gender ternyata juga menjadi tantangan.
"Awalnya aku pikir selama aku berkompeten aku bisa survive. Terus kepercayaan diriku di situ, nggak pernah mikirin hal lain."
"Tapi begitu ke sini, aku lihat kok bebannya ada banyak. Misal diskriminasi, lalu karena dominasi laki-laki kadang mereka tidak sadar melakukan pelecehan," lanjutnya menjelaskan.
Mellisa Anggiarti juga memberikan tantangan lain yang kini dihadapi. Selain menjadi pilot, Mellisa kini juga merupakan seorang ibu.
Menurutnya, hal tersebut membuatnya memiliki beban ganda. Tak hanya urusan karir, ia juga perlu mengurus anak dan keluarga.
Untuk itu, Mellisa menyebut jika pilot perempuan tidak cukup punya attitude, skill, dan knowledge di dunia penerbangan saja.
Sebaliknya, pilot perempuan juga harus membentengi diri dengan mental kuat agar bisa menghadapi tantangan yang ada.
"Rasa takut pasti punya, tapi kembali lagi persiapan mental. Dengan membekali diri kita, jadi rasa takut terkikis dengan sendirinya," jelas Mellisa Anggiarti.
SUMBER: SUARA.COM