SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mencatat total transaksi marketplace Pasar Digital (PaDi) UMKM sudah mencapai Rp 11,4 triliun. Ini adalah nilai transaksi per akhir Januari 2021, atau 5,5 bulan sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2020.
"Ini tentu satu awalan yang baik," kata Pahala dalam acara pembukaan PaDi UMKM Virtual Expo pada Senin, 15 Februari 2021.
Menyalin tempo.co, PaDi UMKM adalah marketplace yang diluncurkan Kementerian BUMN pimpinan Erick Thohir bersama Kementerian Koperasi dan UKM, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dan 9 BUMN. Mereka yaitu Telkom, BRI, PT, Waskita, Wijaya Karya, Pupuk Indonesia, Pertamina, Pegadaian, dan PT PNM.
Beda dengan yang lain, marketplace ini bertujuan untuk membuka akses pasar bagi UMKM untuk masuk dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, khususnya BUMN. Sehingga dalam situs resmi mereka, padiumkm.id, salah satu fitur yang tersedia yaitu e-procurement alias pengadaan elektronik.
Menurut Pahala, kemitraan antara BUMN dan UMKM lewat marketplace ini penting untuk meningkatkan ekosistem rantai nilai dan rantai pasok. Terutama, untuk ketahanan dan daya saing produk karya anak bangsa.
Tak hanya BUMN, pemerintah pun juga meminta kementerian untuk belanja produk-produk UMKM sejak tahun lalu. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 307 triliun dari APBN. "Ini yang penting untuk dioptimalkan dari belanja kementerian/lembaga,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat peluncuran PaDi UMKM pada Agustus 2020 lalu.
Selain itu, pasar digital ini menjadi langkah cepat untuk pemulihan ekonomi nasional di tengah Covid-19. Sehingga, Pahala menilai angka Rp 11,4 triliun ini masih sebagian kecil saja dari potensi yang bisa digarap lewat marketplace ini.
SUMBER: TEMPO.CO