SUKABUMIUPDATE.com - Di kampung Kebon Muncang Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi sampah adalah berkah. Tidak hanya membuat lingkungan jadi bersih, hasil pengelolaan sampah warga oleh Bank Sampah Sauyunan juga membebaskan para nasabahnya dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Inovasi ini bertujuan agar Bank Sampah Sauyunan memberi manfaat lebih bagi para nasabahnya,” Kata Ketua Bank Sampah Sauyunan, Iskandar kepada Sukabumiupdate.com (18/4/2025).
Iskandar menjelaskan, Bank Sampah Sauyunan baru aktif pada tahun 2023 lalu berkat fasilitasi program Patriot Desa Jawa Barat yang masih membantunya sampai sekarang. Saat ini, kata Iskandar Bank Sampah Sauyunan memiliki 96 nasabah rumah tangga yang rutin memilah sampah di rumah masing-masing kemudian ditarik oleh tim bank sampah.
“Dari tabungan nasabah, baru saja kami membayar kewajiban 90 wajib PBB tahun ini sebesar Rp 1.929.783, kami beri nama program ini dengan KABEBE (Kampung Bebas PBB),” jelas Iskandar.
Selain Tabungan untuk program KABEBE ini, Bank Sampah Sauyunan juga menurut Iskandar memiliki program lainnya yaitu Tabungan Hari Raya ,“ kami lakukan secara bertahap sesuai kemampuan Tabungan dan kesiapan nasabah,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Iskandar tim pengelola Bank Sampah Sauyunan juga sedang mengembangkan pengelolaan sampah organik dan menambah target layanannya ke sekolah-sekolah, tujuannya ingin merubah perilaku siswa sekolah dalam memperlakukan sampah.
“Ini program unggulan tahun 2025 bersama Patriot Desa,” ucap Iskandar.
Pengelola Bank Sampah Sauyunan sedang menerima setoran sampah dari nasabahnya.
Salah seorang nasabah, Mang Wahyu, mengaku sangat terbantu untuk membayar PBB. Mengingat selama ini dirinya jarang mempersiapkan uang untuk membayar PBB. Sehingga terkadang terlambat bayar pada saat tagihan datang.
"Adanya tabungan sampah ini sangat membantu. Ini baru pertama kali saya bayar PBB dari hasil nabung sampah," ujar Mang Wahyu.
Mang Wahyu yang berprofesi sebagai seorang buruh di kampung ini mengaku cukup sulit membiasakan menabung. Namun dengan adanya bank sampah Sauyuanan membuatnya bisa menabung dari sampah rumah tangga.
Terpisah, Patriot Desa Jawa Barat yang ditugaskan di Desa Lebaksari dan Desa Parakansalak, Sutisna membeberkan proses Pembangunan Bank Sampah Sauyunan hingga mengelola program KABEBE.
Menurut Sutisna, perkembangan Bank Sampah Sauyunan selama didampinginya lebih karena faktor pengelola yang memiliki semangat dan motivasi tinggi, Iskandar dan rekan-rekannya kata Sutisna merupakan tim yang pantang menyerah.
“Saya masuk melalui penguatan manajerial dan pembangunan kemitraan agar Bank Sampah Sauyunan menjalankan langkah-langkah yang sesuai kebutuhan,” kata Sutisna.
Lebih lanjut Sutisna menjelaskan, selain mendampingi pengelolaan Bank Sampah Sauyuanan, dirinya bersama pengelola bank sampah memulai proses pendampingan kepada Masyarakat melalui peningkatan pengetahuan tentang sampah, kemudian penyadaran hingga adanya perubahan perilaku Masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga.
“Pengeloalan sampah rumah tangga oleh Bank Sampah Sauyunan hanya salah satu solusi dari penanganan sampah, yang targetnya adalah merubah perilaku Masyarakat sehingga timbulan sampah jadi berkurang,” terang Sutisna.
“Selain dengan perubahan perilaku warganya, kami juga masih terus mencari solusi agar semua jenis sampah bisa dikelola,” tandasnya. (adv)