SUKABUMIUPDATE.com - Kelompok warga di Kota Sukabumi Jawa Barat memberikan inspirasi kegiatan peduli lingkungan sekaligus mencari cuan (duit/uang). Dengan memilah sampah rumah tangga, warga RW 14 Perum Taman Asri Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole tak hanya jadi agen pelestari lingkungan terdepan, tapi juga penyumbang income tambahan bagi keluarga.
Mereka adalah bagian dari Program Bank Sampah Unit (BSU) Mandiri. Melansir akun resmi Pemkot Sukabumi, Direktur Utama BSU Mandiri, Abadi Purwadaksina, saat ditemui dalam kegiatan rutin penarikan sampah dari nasabah pada 12 April 2025, menyebutkan sejak berdiri pada bulan Oktober 2024, BSU Mandiri telah memiliki sekitar 70 orang nasabah.
Sejauh ini BSU Mandiri sudah menghimpun lebih dari 1 ton sampah, diantaranya terdiri dari plastik. Sampah yang dikumpulkan dari masyarakat ini kemudian ditukar dengan uang dan menjadi tabungan setiap nasabah.
Baca Juga: UPTD PPA Kota Sukabumi Dampingi Pelajar yang Terlibat Kasus Bullying
“Awalnya dari RT 09 RW 14, lama-kelamaan RT lain ikut bergabung. Total saldo yang dikumpulkan dari sampah sudah lebih dari Rp. 4 juta. Pengambilan sampah ini satu bulan sekali di 10 RT, jadi sebulan itu kami dua kali melakukan pengambilan,”ucapnya.
BSU Mandiri sendiri punya target terus menambah cakupan jumlah nasabah dari lingkungan. Dari RW 14 Perum Taman Asri, bisa meluas ke RW lainnya di Kota Sukabumi.
“Kita belum punya kendaraan operasional, petugas dan gudang. Jadi mudah – mudahan pemda atau pihak swasta bisa membantu,” ujarnya.
Pegiat Program Bank Sampah Unit (BSU) Mandiri Kota Sukabumi
Baca Juga: Menyusuri Keindahan Curug Cibubuay Sukabumi di Dekat Sungai Cimandiri
Direktur Utama Bank Sampah Kota Sukabumi (Bank Sammi), Yusi Yulistiawati, ditemui pada kesempatan yang sama menjelaskan pendirian BSU merupakan amanat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Fungsinya memperluas cakupan bank sampah induk.
“Dukungan kami ada pendampingan, sosialisasi dan edukasi. BSU ini yang memberdayakan masyarakat di wilayah dan menjadi perpanjangan tangan kami. Sejauh ini dari tiga BSU dan 34 kemitraan ada 300 nasabah yang aktif,” ucapnya.
Ia pun mengharapkan keberadaan BSU Mandiri bisa menjadi contoh bagi masyarakat di berbagai wilayah lainnya.
Baca Juga: Mengenal Pakeman Basa Sunda, Warisan Budaya dalam Bahasa Daerah
“Kita ada inovasi yang dinamakan Sakaba Kaba, Satu kawasan bersih dan asri karena bank sampah. Salah satu aksinya adalah pembentukan BSU di tingkat kelurahan, permukiman dan menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan lainnya,” pungkasnya.
Sumber: Portal Kota Sukabumi (Riksan Satyaprawira)