Mengenal Sakhila dan Ragam Manfaat Kartu Literasi Perpustakaan Kabupaten Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 10 Mar 2025, 15:18 WIB
Sakhila adalah akronim Satu Kartu Hidupkan Literasi bersama. (Sumber: dok Diarpus)

Sakhila adalah akronim Satu Kartu Hidupkan Literasi bersama. (Sumber: dok Diarpus)

SUKABUMIUPDATE.com - Sakhila adalah akronim Satu Kartu Hidupkan Literasi bersama. Gagasan awal diluncurkannya sakhila ini adalah untuk menarik lebih banyak minat kaum muda untuk datang ke perpustakaan, dengan cara memberikan kartu anggota yang juga bisa digunakan sebagai alat transaksi elektronik.

Jadi, bagi yang menjadi anggota perpustakaan Kabupaten Sukabumi, otomatis akan mendapatkan sakhila sebagai kartu anggota. Yang bukan saja dipergunakan untuk meminjam buku, tetapi juga dapat mempergunakannya sebagai alat pembayaran elektronik dan kartu diskon.

Baca Juga: Dua Fasilitas Kesehatan di Palabuhanratu Terdampak Banjir, Kadinkes: Pelayanan Tetap Berjalan

Sakhila bisa dipakai sebagai e-money untuk pembayaran jasa jalan tol, tiket LRT (Light Rail Transit, transportasi kereta), dan pembayaran untuk belanja di supermarket. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu diskon di berbagai merchant yang sudah bekerja sama dengan Diarpus seperti Secret Garden, Aqla, Zeinstory, Zara food & cafe, Toko Asri, The Three, D’leuit, Amira Aestetik klinik, Herol Optikal, dan Stationery.

“Keberadaanya memang untuk menarik minat khususnya kaum muda agar lebih familiar dengan perpustakaan,” demikian ditandaskan oleh Yana Chefiana, SP,.M.Si Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Arsip dan Perustakaan Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Lowongan Kerja Sebagai HRGA dengan Penempatan di Kota Sukabumi, Yuk Cek Kualifikasinya

Sakhila diluncurkan pada momen Hari Jadi Kabupaten Sukabumi pada tahun 2024 di Palabuhanratu bekerja sama dengan Bank Mandiri. “Sejak saat itu anggota perpustakaan mengalami peningkatan sebesar 10%. Data di bidang perpustakaan per bulan Desember 2024, anggota perpustakaan di Kabupaten Sukabumi adalah sebesar 11.123 anggota,” ungkap pustakawan Syarif Hidayat.

Tentu saja hal ini menjadi kabar baik di tengah kegandrungan anak muda dengan gadget dan media sosial. Terobosan ini diapresiasi oleh Kepala Dinas Arsip dan perpustaan, Hj. Aisah, SE., AK., M.Sc. “Kenaikan literasi masyarakat bisa dicoba lewat berbagai cara. Kalau dengan anak muda, keberadaan sakhila ini cocok dengan gairah muda mereka.” pungkasnya. (adv)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini