Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Kamis 20 Februari 2025, 21:51 WIB
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)

SUKABUMIUPDATE.com - Media sosial X kembali diramaikan dengan tagar #KamiBersamaSukatani yang menjadi trending topic pada Kamis, 20 Februari 2025. Tagar ini muncul setelah grup band punk asal Purbalingga, Sukatani, mengumumkan penarikan lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar dari semua platform pemutar musik. Keputusan ini diambil setelah lagu tersebut menuai kontroversi karena liriknya yang dinilai menghina institusi Polri.

Grup band Sukatani, yang beranggotakan Muhammad Syifa Al Lufti (Alectroguy) dan Novi Citra Indriyati (Twister Angel), secara resmi menyampaikan permintaan maaf melalui akun Instagram mereka, @sukatani.band, pada Kamis, 20 Februari 2025. Dalam pernyataannya, mereka menyampaikan permohonan maaf kepada Kapolri dan institusi kepolisian terkait lirik lagu mereka yang menyebutkan “bayar polisi.”

Mohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul 'Bayar-Bayar-Bayar' yang liriknya 'bayar polisi', yang telah kami nyanyikan sehingga viral di berbagai platform media sosial yang sudah kami upload, kata Alectroguy dalam video yang diunggah di Instagram.

Baca Juga: Ramai Tagar Kabur Aja Dulu, Benarkah Indonesia Sesuram Itu bagi Kaum Muda?

Alectroguy juga menjelaskan bahwa lagu tersebut sebenarnya diciptakan sebagai kritik terhadap oknum kepolisian yang melanggar aturan, bukan sebagai bentuk penghinaan terhadap institusi secara keseluruhan.

“Lagu itu saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan,” tambahnya.

Selain menyampaikan permintaan maaf, mereka juga meminta pengguna media sosial untuk menghapus video atau lagu yang telah tersebar. Hal ini untuk menghindari potensi risiko di masa mendatang.

Tolong segera hapus video yang menggunakan lagu kami dengan judul 'Bayar Bayar Bayar' yang telah diunggah oleh pengguna media sosial saat ini, ujar Alectroguy.

Di akhir pernyataannya, mereka menegaskan bahwa permintaan maaf dan penarikan lagu tersebut dilakukan secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak mana pun.

Pernyataan yang kami buat ini dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak mana pun, dari siapa pun, kami buat secara sadar dan sukarela, tutup mereka.

Baca Juga: Wamenaker soal Tagar Kabur Aja Dulu: Kalau Perlu Jangan Balik Lagi

Tagar #KamiBersamaSukatani Menggema di Media Sosial

Setelah video permintaan maaf tersebut diunggah, tagar #KamiBersamaSukatani langsung menduduki peringkat pertama trending topic di X dengan lebih dari 7.335 unggahan. Banyak warganet yang menunjukkan dukungan kepada band Sukatani dan mengkritik tindakan yang dianggap sebagai upaya membungkam kebebasan berekspresi dalam seni.

Sejumlah akun menyuarakan kritik terhadap institusi Polri dengan berbagai bentuk cuitan:

Di antara orang terbungkam, Indonesia semakin gelap #KamiBersamaSukatani – @the***

@barengwarga mengecam intimidasi @DivHumas_Polri kepada musisi Sukatani Punk menghapus lagu “Bayar, Bayar, Bayar” lagu merupakan bagian dari kebebasan berekspresi! – @bar***

Baper kok sama seni #foreverACAB #KamiBersamaSukatani – @adu***

Dengan fakta seterang ini, mereka (polisi) nggak terima, beneran rajin baca jadi pintar, malas baca jadi polisi. forever 1312 #KamiBersamaSukatani – @the***

Tidak ada satu pun orang yang berhak bungkam kesenian #KamiBersamaSukatani – @thes***

Ternyata takutnya sama karya seni. #KamiBersamaSukatani – @list***

Tak hanya itu, beberapa warganet juga mengunggah lirik lagu Bayar Bayar Bayar sebagai bentuk protes:

Mau bikin SIM, bayar polisi. Ketilang di jalan, bayar polisi. Touring motor gede, bayar polisi. Angkot mau ngetem, bayar polisi. Aduh, aduh, ku tak punya uang untuk bisa bayar polisi. #KamiBersamaSukatani – @naj***

Baca Juga: Timnas Indonesia Kalah dari China, Tagar STY Out Menggema di Media Sosial X

Kebebasan Berekspresi dan Batasannya dalam Seni

Fenomena tagar #KamiBersamaSukatani ini menunjukkan bagaimana seni sering kali menjadi alat kritik sosial yang kuat. Dalam sejarahnya, genre punk memang dikenal sebagai suara perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan. Namun, di sisi lain, kritik melalui seni juga memiliki batasan, terutama ketika menyangkut institusi negara.

Kasus ini menimbulkan perdebatan tentang sejauh mana kritik dalam seni dapat diterima tanpa dianggap sebagai penghinaan. Apakah lagu Bayar Bayar Bayar memang menyinggung institusi kepolisian secara keseluruhan atau hanya menyasar oknum yang melakukan pelanggaran? Dan apakah permintaan maaf dari Sukatani benar-benar sukarela atau ada tekanan yang tidak terlihat?

Terlepas dari kontroversi ini, satu hal yang jelas adalah bahwa seni selalu memiliki tempat dalam menyuarakan kebenaran. Dukungan warganet melalui tagar #KamiBersamaSukatani menunjukkan bahwa kebebasan berekspresi tetap menjadi isu yang penting bagi masyarakat Indonesia.

Sumber : Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:29 WIB

Generasi Muda Sukabumi yang Terkunci Darah dan Senjata

Tawuran adalah cara mempertahankan marwah dan harga diri sekolah.
Tawuran pelajar di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. | Foto: Istimewa/Warganet