SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Bupati Sukabumi terpilih, Andreas menghadiri kegiatan edukasi konservasi air dan penanaman pohon, Learning Center Kelompok Mata Air di Kampung Cidadap, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Selasa (11/2/2025). Program konservasi lingkungan, kolaborasi pabrik Aqua bersama warga yang sudah berlangsung sejak perusahaan air minum itu berdiri di Sukabumi.
Learning Center Kelompok Mata Air merupakan program konservasi lingkungan yang fokus pada ketersediaan air bersih, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta pengolahan sampah.
Baca Juga: Cek Fakta Masuk Sekolah: Modul Literasi Digital dan AI Tersedia Gratis untuk Siswa
Andreas menekankan pentingnya kegiatan konservasi sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. “Ini bagus untuk kegiatan sosial dan kemasyarakatan, yang ke depan harus lebih ditingkatkan lagi. Terutama karena perusahaan yang beroperasi di Sukabumi harus menyalurkan kegiatan sosialnya di daerah ini. Mudah-mudahan selain Aqua, nanti ada perusahaan lain yang ikut serta dalam upaya melestarikan lingkungan,” ujarnya.
Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah penguatan peran kelompok masyarakat dalam menjaga sumber daya air. Andreas menyebutkan bahwa upaya konservasi bukan sekadar program seremonial, tetapi harus dikelola secara berkelanjutan dan efektif.
Baca Juga: 7 Manfaat Luar Biasa Putih Telur bagi Kesehatan Tubuh
“Ini bukan hanya soal CSR atau kegiatan sosial saja, tetapi bagaimana memastikan efektivitas program ini agar bisa berjalan dengan baik,” kata Andreas.
Dalam kesempatan yang sama, Andreas juga mengapresiasi inovasi pengolahan sampah plastik menjadi paving block yang tengah dikembangkan.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Dilantik Jadi Stafsus Menhan, Pernah Viral Soal MBG
“Bagus, saya juga pernah dengar inovasi seperti ini, misalnya pembuatan batako dari sampah plastik. Jika memang bisa membantu lingkungan dan memiliki nilai ekonomis, kenapa tidak kita manfaatkan? Ke depan, bangunan di Kabupaten Sukabumi bisa mulai menggunakan material dari sampah plastik. Ini harus dikaji lebih dalam agar benar-benar memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” paparnya.
Andreas menekankan inisiatif seperti ini dapat menjadi pemicu bagi daerah lain untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah secara lebih efektif. “Sampah ada di mana-mana, bukan hanya di Cidahu. Jadi, inovasi seperti ini harus kita hargai dan dukung, agar bisa dikembangkan lebih luas,” jelasnya.
Baca Juga: PHK Jurnalis Dampak Pemangkasan Anggaran, Dirut TVRI: Kontributor Daerah Di Stop Dulu
Andreas berharap program konservasi dan pengelolaan lingkungan seperti ini dapat terus berlanjut dan semakin berkembang.
“Kita masih tinggal di dunia ini dan masih betah, jadi harus merawat lingkungan kita. Jangan lupa, lingkungan ini juga akan kita wariskan untuk anak cucu kita, jadi harus kita jaga,” tandasnya.
Baca Juga: Menyelami Masa Lalu dengan Buku Sejarah Surade di UPP Diarpus Sukabumi
Ditempat yang sama, Manajer SR-CSR Aqua, Andi Suhandi, menambahkan sejak berdirinya Aqua Babakanpari pada tahun 1992 dan Aqua Mekarsari pada tahun 1994, perusahaan telah aktif berkontribusi dalam program konservasi, termasuk penanaman pohon.
"Selanjutnya, di tahun 2000-an, kami mulai melakukan berbagai upaya konservasi lainnya, seperti pembuatan sumur resapan, biopori, kolam water pond, dam resapan, serta program konservasi lainnya," ucapnya.
Baca Juga: Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Ajak Perusahaan dan Pencari Kerja Manfaatkan Silent Center
Andi menuturkan, untuk di Kampung Cidadap khususnya di Kelompok Mata Air, menjadi pusat edukasi konservasi. Menurutnya payung programnya memang konservasi, tetapi di dalamnya juga mencakup pembayaran jasa lingkungan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Seperti pengembangan petani jeruk lemon, petani bunga potong, petani alpukat, kolam ikan, dan usaha lainnya yang dikelola oleh kelompok petani mata air," jelasnya.
Baca Juga: 9 Manfaat Telur Sebagai Nutrisi untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
Andi juga mengungkapkan bahwa inovasi pengelolaan sampah plastik menjadi paving block menjadi perhatian khusus Wakil Bupati terpilih, Andreas. "Hal ini bisa menjadi role model dan solusi untuk permasalahan sampah, khususnya di wilayah Cidahu dan Kabupaten Sukabumi secara umum. Jika seluruh masyarakat dapat mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, maka persoalan sampah di daerah kita dapat terselesaikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Andi berharap ketersediaan sumber daya air yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan perusahaan dapat terus berkelanjutan. "Upaya konservasi dari hulu hingga hilir bisa berkelanjutan, dan bermanfaat untuk perusahaan maupun untuk masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Program Cek Kesehatan Gratis Sudah Dimulai, Berikut Cara Daftarnya
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Aang Erlan Hudaya, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi, tim Saba Desa, Kepala Desa Girijaya, perwakilan Aqua Pusat, tim mitra Aqua, Ketua Kelompok Mata Air, serta mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) dan Institut Pertanian Bogor. (adv)