SUKABUMIUPDATE.com - Dalam rangka akselerasi untuk memenuhi kebutuhan beras nasional, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi melalui BPP Pabuaran melaksanakan gerakan tanam padi gogo dengan metode lubang tanam tanpa tugal di lahan kering seluas 60 hektare di Desa Cibadak, Kecamatan Pabuaran, Kamis (31/10/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementan, Leli Nuryati, Sekretaris Distan Iman Surahman, Forkopimcam Pabuaran, Kepala Desa Cibadak, para Penyuluh serta anggota kelompok tani Mekarjaya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap mengatakan, penanaman padi gogo dengan metode lubang tanam ini relatif baru dan berbeda dengan metode yang umum dilakukan oleh petani dengan cara menugal/ngaseuk.
"Hasil produksinya jauh melebihi metode tugal dengan rata-rata produksi 4-4.3 Ton GKG (Gabah Kering Giling) per hektare," kata Tuty.
Baca Juga: Distan dan BSIP-TROA Perkuat Kapasitas Penerap Standar Pertanian Cengkih di Sukabumi
Tuty berharap, metode ini dapat direplikasi di wilayah lainnya yang memiliki potensi lahan kering untuk padi gogo di Kabupaten Sukabumi agar produksi padi dapat lebih ditingkatkan untuk swasembada beras baik di daerah maupun nasional.
Sementara itu, Koordinator BPP Kecamatan Pabuaran, Iwan Gunawan menjelaskan bahwa penanaman padi gogo dengan metode lubang tanam ini merupakan inovasi dari para petani setempat yang didukung penyuluh Distan dan Kementan.
"Jadi lahannya itu dibikin lubang tanam, padi yang sudah diberi pupuk kimia disimpan di lubang tanam dan ditutup dengan pupuk organik," jelasnya.
Menurut Iwan, inovasi ini mempercepat waktu penanaman karena selanjutnya para petani hanya perlu menambahkan pupuk organik sebagai penguat dan penyubur tanaman.
“Dengan metode ini, kami mengutamakan konservasi lahan kering dan menjaga ketersediaan air. Hasilnya menunjukkan peningkatan produktivitas yang cukup tinggi,” tandasnya. (ADV)