Refleksi 64 tahun UUPA: RAPS dan Instrumen Pembaruan Neo-Liberal

Kamis 26 September 2024, 00:21 WIB
Dr. H. Yana Fajar FY. Basori, S. Ag., M. Si | Foto : Istimewa/SU

Dr. H. Yana Fajar FY. Basori, S. Ag., M. Si | Foto : Istimewa/SU

Politik agraria pemerintahan Jokowi ditujukan pada strategi akselerasi bagi kepentingan modal besar dalam mempermudah akses terhadap tanah di Indonesia. Secara prinsip, orientasi kebijakan ekonomi politik pemerintah tidak ubahnya seperti mengembalikan hukum Agrarische Wet 1870 dengan semangat neoliberal.

Sebelumnya usaha perkebunan merupakan staatbedrif atau perusahaan negara, namun setelah tahun 1870 usaha perkebunan menjadi milik swasta. Bahkan setelah memperoleh dukungan bank-bank komersial di Belanda (sejak 1850), kapitalis Belanda melakukan penetrasi dengan berinvestasi dalam pembangunan rel dan jalur kereta api, pertambangan, perbankan dan perkebunan di Hindia Belanda.

Agrarische Wet 1870 berfungsi sebagai prasyarat legal bagi komodifikasi tanah dan tenaga kerja di negeri jajahan. Berdasarkan aturan perundangan tersebut, pemerintah kolonial menerbitkan sertifikasi hak milik untuk melegalkan praktik-praktik perampasan.

Berdasarkan data historis dan kondisi faktual, petani dan pertanian Indonesia belum memasuki transisi agraria secara adil dan menyeluruh. Industrialisasi telah dimulai kendati gagal, namun reforma agraria sebagai landasan memakmurkan semesta belum pernah dilakukan secara tuntas yang seharusnya telah berlangsung sebelum industrialisasi. 

Baca Juga: Asal Mula 24 September sebagai Hari Tani Nasional

Sejak Orde Baru hingga sekarang, atau sebelumnya pada masa pemerintahan kolonial Belanda, kebijakan agraria lebih memprioritaskan pada upaya menciptakan iklim yang kondusif bagi penanaman modal (investasi). Berbagai kebijakan yang dibentuk sejak periode deregulasi kebijakan pertanahan, sekitar tahun 1980-an, hanya difokuskan untuk memfasilitasi kepentingan pemilik modal, baik asing maupun domestik. 

Berbagai upaya deregulasi dan jaminan kepastian hukum disusun untuk merangsang tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga bisa menarik investor menanamkan modal dan dapat dengan cepat memperoleh tanah di Indonesia. 

Kebijakan reforma agraria yang sedang diselenggarakan, harus dikatakan sebagai reform agraria semu (quasi agrarian reform), atau reforma agraria gadungan (pseudo-agrarian reform), yaitu kebijakan yang seolah-olah melakukan reforma agraria, tetapi hakikatnya bukan agrarian reform. Kebijakan agraria Indonesia saat sekarang dapat disebut sebagai pendomplengan terhadap terminologi agrarian reform.

Reforma Agraria Perhutanan Sosial (RAPS), menjadi instrumen pembaruan jalan kapitalisme liberalisme yang pernah dipaksakan oleh pemerintah kolonial Belanda, dihidupkan Orde Baru, dilempangkan oleh SBY, dan dikuatkan oleh jalan peta agraria Nawacita, dan mewariskan krisis akut sosial-ekologis.

Perjuangan mewujudkan reforma agraria sejati seharusnya berada di tangan rakyat yang sungguh-sungguh berupaya mendongkraknya (agrarian reform by leverage). Dibutuhkan kader-kader penggerak reforma agraria berbasis organisasi-organisasi tani lokal, terutama para petani gurem dan buruh tani tak bertanah dan scholar-activist dalam memperjuangkan terwujudnya reforma agraria sejati di Indonesia.

Karena itu menjadi tugas dan tanggung-jawab semua untuk membenahinya sebagai wujud beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan ihsan kepada manusia dan alam semesta. Siapa bersedia? Wallahu a’lam.

Penulis : Dr. H. Yana Fajar FY. Basori, S. Ag., M. Si.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak
Bola30 Januari 2025, 14:15 WIB

Persib Hati-hati Tergelincir! Persija Menguntit di Posisi Dua Hanya Beda 5 Poin!

Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5.
Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5. (Sumber : X/@Persija_Jkt/@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 14:07 WIB

Warga Protes! Objek Wisata Bukit Karang Numpang Sukabumi Digerus Tambang

Bukit ini dikenal karena memiliki pemandangan yang indah.
Warga menunjukkan aktivitas tambang batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Januari 2025, 14:00 WIB

Benny Simanjuntak Tanggapi Kabar Jonathan Frizzy Melamar Ririn Dwi Ariyanti

Benny Simanjuntak selaku paman dari Jonathan Frizzy memberikan tanggapan bahwa rumor Ijonk melamar Ririn Dwi Ariyanti tidak benar ketika ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, pada Selasa, 28 Januari 2025.
Benny Simanjuntak Tanggapi Kabar Jonathan Frizzy Melamar Ririn Dwi Ariyanti (Sumber : Instagram/@ijonkfrizzy)
Inspirasi30 Januari 2025, 13:30 WIB

Info Loker Lulusan D3, Penempatan di Purwakarta Jawa Barat

Berikut Informasi Lowongan Kerja Lulusan D3 untuk Penempatan di Purwakarta Jawa Barat.
Ilustrasi. Info Lowongan Pekerjaan di Purwakarta Jawa Barat (Sumber : pixabay.com/@GerdAltmann)
Film30 Januari 2025, 12:55 WIB

Dark Nuns Tempati Posisi Puncak Box Office: Rahasia Dibalik Kesuksesan Film Horor Ini

Penggemar film Korea pasti sudah tidak sabar menantikan comeback Song Hye Kyo dan menyaksikan aksinya dalam film horor terbarunya, Dark Nuns. Film ini menandai kembalinya sang aktris ke layar lebar setelah hampir satu dekade absen.
Culikan Film Dark Nuns, Dark Nuns Tempati Posisi Puncak Box Office: Rahasia Dibalik Kesuksesan Film Horor Ini (Sumber : IMDb)
Entertainment30 Januari 2025, 12:30 WIB

Dokter Richard Lee Dikabarkan Mualaf, Ustaz Derry Sulaiman Posting Video Dzikir Bersama

Dokter kecantikan sekaligus selebgram Richard Lee tengah menjadi sorotan publik usai video dirinya tengah berdzikir bersama Ustadz Derry Sulaiman tersebar di media sosial.
Dokter Richard Lee Dikabarkan Mualaf, Ustaz Derry Sulaiman Posting Video Dzikir Bersama (Sumber : Instagram/@renieffendi24)