SUKABUMIUPDATE.com - Sepanjang jalan kabupaten ruas Cikaso-Ciguyang, tepatnya masuk wilayah Desa Sirnamekar dan Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terdapat hutan yang dipenuhi pohon pinus. Masyarakat sekitar ternyata memanfaatkan keberadaan pohon tersebut untuk disadap getahnya.
"Sampingan saja, kuli menyadap pohon pinus, milik Perum Perhutani," kata J (50 tahun) warga Desa Bangbayang kepada sukabumiupdate.com, Rabu (25/9/2024).
Menurut J, mayoritas warga Desa Bangbayang bermata pencaharian petani, baik menanam padi, maupun tumbuhan yang lain. "Ada juga yang menanam rempah rempahan dan sampingannya sebagai penyadap pohon pinus," tuturnya.
Pria paruh baya itu mengaku merasa terbantu dengan adanya pekerjaan sampingan sebagai kuli sadap getah pohon pinus ini.
"Alhamdulilah, bisa bantu bantu kebutuhan sehari hari. Saat ini per kilogramnya Rp4 ribu," ungkapnya.
Baca Juga: Pohon Pinus Bisa Prediksi Cuaca, 10 Fakta Menarik Sains yang Harus Kamu Ketahui
Petugas lapangan Perum Perhutani BKPH Jampangkulon Resort Cimahpar, Tatang Ismail mengatakan, hasil dari para penyadap getah pohon pinus warga Bangbayang itu dibeli per kilogramnya Rp4100.
"Biasanya per orang, menyadap 250 - 300 pohon pinus dan dibayar per bulan," katanya.
Adapun hasil sadapan mereka, lanjut Tatang, tergantung kondisi cuaca dan keadaan pohon pinus. "Apa pohonnya masih subur atau tidak. Per bulan bisa mencapai 4 sampai 5 kwintal, tergantung cuaca, kalau musim kemarau itu bisa lebih. Mereka biasanya per 15 hari melakukan aktivitas bacok pohon pinus dan menyadap," jelasnya.
"Kebanyakan yang menyadap adalah warga Desa Bangbayang, adapun pohon pinus ini tersebar di Desa Sirnamekar, dan Desa Bangbayang," imbuhnya.