SUKABUMIUPDATE.com - Menjadi rektor di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah prestasi yang patut dicontoh dan menjadi kebanggaan. Jabatan ini merupakan posisi tertinggi dalam struktur organisasi perguruan tinggi, di mana seorang rektor berperan sebagai pemimpin yang bertanggung jawab terhadap perkembangan institusi pendidikan yang kompleks.
Rektor, yang dapat diibaratkan sebagai Kepala Sekolah, memiliki tanggung jawab lebih besar karena memimpin sebuah perguruan tinggi. Tugas rektor meliputi pengelolaan berbagai urusan akademis, administrasi, serta pengembangan institusi untuk mencapai visi dan misi pendidikan.
Proses pemilihan rektor berlangsung setiap lima tahun dan melibatkan syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh masing-masing Perguruan Tinggi, dengan tetap mengacu pada kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek dikti), termasuk yang berada dibawah naungan Kementerian Agama. Calon rektor harus memenuhi kriteria pendidikan yang tinggi dan memiliki visi yang jelas untuk memajukan kampus.
Baca Juga: Si Pendiam dan Disiplin, Kisah Anak Pedagang di Pasar Sukabumi yang Kini Jadi Rektor UI
Istilah "rektor" berasal dari bahasa Latin "regera," yang berarti guru. Di Indonesia, rektor adalah istilah umum untuk pemimpin perguruan tinggi, meskipun istilah ini tidak digunakan di semua negara. Proses pemilihan rektor mirip dengan pemilu, tetapi hanya melibatkan senat dan menteri terkait, bukan seluruh warga kampus. Dari beberapa calon yang memenuhi syarat, akan dipilih satu nama untuk dilantik menjadi rektor.
Berikut ini adalah tiga sosok rektor di Perguruan Tinggi atau Universitas Negeri yang merupakan kelahiran Sukabumi.
Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, baru saja terpilih menjadi rektor Universitas Indonesia untuk masa jabatan 2024-2029. Ia terpilih menjadi rektor di usia 48 tahun.
Pria kelahiran Sukabumi 18 Januari 1976, sebelum menjabat sebagai rektor UI, ia merupakan Dekan Fakultas Teknik UI dan berhasil membawa fakultas tersebut meraih predikat terbaik di tingkat nasional.
Heri yang merupakan lulusan SMAN 1 Kota Sukabumi dan lahir dari keluarga sederhana itu dikenal sebagai akademisi muda yang inovatif, dengan berbagai proyek pengembangan infrastruktur dan penelitian di bidang teknik.
Prof. Dr. Deddy Ismatullah, SH., M.Hum. menjabat sebagai rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung dari 2011 hingga 2015. Pria kelahiran Sukabumi 5 Juli 1957 itu terpilih menjadi rektor UIN Bandung di usia 54 tahun. Ia merupakan cucu dari KH Ahmad Sanusi, Gunungpuyuh.
Sebelum meninggal pada 6 Juli 2018, Prof. Deddy aktif dalam berbagai kegiatan Islam dan pendidikan. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang kaya, termasuk gelar S-3 dari Universitas Padjajaran Bandung. Deddy juga terlibat dalam organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia dan berbagai lembaga hukum.
Baca Juga: Profesor Deddy Ismatullah Dimakamkan Dekat Makam KH Ahmad Sanusi
KH. Dr. Solahuddin Sanusi adalah Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada periode 1973-1977. Pria kelahiran Sukabumi, 5 November 1935 itu terpilih menjadi rektor di usia 38 tahun. Solahudin Sanusi merupakan putra dari KH Ahmad Sanusi, seorang Pahlawan Nasional dan pendiri Pondok Pesantren Syamsul Ulum, Gununungpuyuh.
Setelah menyelesaikan pendidikan di berbagai lembaga, ia aktif dalam seminar dan penelitian yang berfokus pada dakwah Islam dan pembangunan masyarakat.
Selain sebagai akademisi, KH. Solahuddin juga terlibat dalam berbagai organisasi keagamaan dan pendidikan diantaranya mendirikan Pesantren Hayatan Thayyibah Sukabumi tahun 1995, serta menulis beberapa buku penting mengenai keislaman.