Asal Mula 24 September sebagai Hari Tani Nasional

Selasa 24 September 2024, 15:02 WIB
Tangkapan layar video Petani Curugkembar Sukabumi panen padi IP 400. (Sumber : IG @dinaspertaniankab.smi)

Tangkapan layar video Petani Curugkembar Sukabumi panen padi IP 400. (Sumber : IG @dinaspertaniankab.smi)

SUKABUMIUPDATE.com - Setiap 24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional. Hari, merupakan bentuk peringatan dalam mengenang perjuangan kaum petani serta memilikinya dari penderitaan. Oleh sebab itu, penetapan Hari Tani ini diambil dari tanggal dikeluarkannya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pada tahun 1960.

Mengutip Kemdikbud.go.id, Indonesia merupakan negara Agraris. Agraris merupakan sektor bidang pertanian. Indonesia disebut negara agraris karena sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian.

Semenjak bebas dari cengkraman Belanda, pemerintah Indonesia selalu berusaha merumuskan UU Agraria baru untuk mengganti UU Agraria kolonial. Pada tahun 1948, penyelenggara negara membentuk panitia agraria Yogya, yang pada saat itu Ibu kota Republik Indonesia (RI) berkedudukan di Yogyakarta.

Mengutip dari kab.faperta.ugm.ac.id, namun dikarenakan gejolak politik, usaha tersebut pun kandas. Pada 27 Desember 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) dan persetujuan antara Republik Indonesia dengan Belanda, atas pengakuan kepemilikan politik Negara Indonesia, setelah itu ibukota RI kembali ke Jakarta.

Baca Juga: Hari Tani Nasional 2023: Jumlah Petani di Indonesia Terus Menurun

Selanjutnya, pada1951, dibentuklah panitia Agraria Yogya di Jakarta dengan nama Panitia Agraria Jakarta. Namun dalam perkembangannya, berbagai panitia yang telah terbentuk, gagal dan tersendat-sendat. Lalu pada tahun 1955, panitia Agraria Jakarta yang sempat mandeg oleh Panitia Soewahjo.

Pada tahun berikutnya, dibentuklah panitia lainnya, seperti Panitia Negara Urusan Agraria (1956), Rancangan Soenarjo (1958) dan Rancangan Sadjarwo (1960).

Dari berbagai panitia dan rancangan tersebut, akhirnya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR), yang kala itu dipimpin Haji Zainul Arifin menerimanya dan melahirkan UUPA.

Lahirnya UUPA bermakna besar bagi bangsa dan negara Indonesia, yakni:

1. Untuk mewujudkan amanat Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 (Naskah Asli), yang menyatakan, "Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat"

2. Penjungkirbalikan hukum agraria kolonial dan penemuan hukum agraria nasional yang bersendikan realitas susunan kehidupan rakyatnya.

Pada sidang DPR-GR 12 September 1960, Menteri Agraria saat itu, Mr Sardjarwo dalam pidato pengantarnya mengatakan perjuangan perombakan hukum agraria nasional berjalan erat dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari cengkeraman, pengaruh, dan sisa penjajahan, khususnya perjuangan rakyat tani untuk mendapatkan diri dari kekangan ke sistem feodal atas tanah dan pemerasan kaum modal asing.

Kemudian, pada 24 September 1960, RUU tersebut disetujui DPR sebagai UU No 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, atau dikenal dengan Undang-Undang Pembaruan Agraria (UUPA).

Prinsip UUPA ialah menempatkan tanah untuk kesejahteraan rakyat. UUPA hak memiliki tanah, kesempatan sama bagi setiap warga negara untuk memperoleh hak atas tanah, pengakuan hukum adat, serta warga negara asing tak punya hak milik. Tanggal 24 September inilah yang menjadi tanggal ditetapkannya UUPA.

Sumber : berbagai sumber

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life24 September 2024, 19:00 WIB

Kenapa Anak di Rumah Tidak Banyak Bicara? Bun, Perhatikan 8 Hal Ini!

Anak yang memiliki sifat introvert mungkin lebih suka mendengarkan daripada berbicara, dan ini adalah hal yang normal.
Ilustrasi. Kenali Penyebab Mengapa Anak di Rumah Tidak Banyak Bicara. (Sumber : Pixabay/Iqbal Nuril Anwar)
Sukabumi24 September 2024, 18:50 WIB

Agama yang Dianut Warga Kabupaten Sukabumi Berbeda-beda, Ini Rinciannya

Melalui data tersebut diketahui agama yang dianut oleh penduduk di Kabupaten Sukabumi sangat beragam, dari mulai Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, bahkan ada penduduk yang memiliki keyakinan agama diluar agama tesebut.
Agama yang dianut penduduk Kabupaten Sukabumi | Foto : Pixabay
Sukabumi24 September 2024, 18:35 WIB

Identitas Mayat di Muara Cibuni Terungkap, Pelajar Bandung yang Tenggelam di Pantai Cianjur

Identitas mayat di Muara Cibuni perbatasan Sukabumi-Cianjur terungkap, pelajar Bandung yang hilang tenggelam di Cidaun.
Ilustrasi. Mayat yang ditemukan mengambang di Muara Cibuni ternyata pelajar Bandung yang tenggelam di Pantai Cianjur. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 September 2024, 18:23 WIB

Warga Sukabumi Resah, Aksi Vandalisme Pendukung Bola Fanatik Merebak

Setelah merusak pagar rumah di jalan odeon Kota Sukabumi, aksi kurang terpuji pendukung bola juga terjadi di Warungkiara Kabupaten Sukabumi
Barbershop di Warungkiara Sukabumi jadi korban aksi vandalisme pendukung bola (Sumber: istimewa)
Sukabumi24 September 2024, 18:02 WIB

Cerita Pengendara Rela Antre 1 Jam di GT Parungkuda Tunggu Tol Bocimi Seksi 2 Dibuka Kembali

Berikut alasan pengendara rela antre hingga satu jam di GT Parungkuda demi menunggu Tol Bocimi Seksi 2 dibuka kembali pada Selasa (24/9/2024).
Kondisi antrian di depan gerbang tol Parungkuda Sukabumi. Sejumlah pengendara menunggu Tol Bocimi seksi 2 dibuka kembali. (Sumber : SU/Ibnu)
Life24 September 2024, 18:00 WIB

Doa Saat Turun Hujan dari Rasulullah SAW Agar Menjadi Berkah dan Tidak Menjadi Bencana

Selain melakukan upaya pencegahan, seperti membersihkan saluran air, kita juga dianjurkan untuk berdoa agar hujan yang turun membawa berkah.
Selain melakukan upaya pencegahan, seperti membersihkan saluran air, kita juga dianjurkan untuk berdoa agar hujan yang turun membawa berkah. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi Memilih24 September 2024, 17:35 WIB

Didukung Bobotoh Sukabumi, Muraz-Andri Komitmen Sehatkan Warga dengan Budaya Olahraga

Paslon MAJU Muraz-Andri resmi mendapatkan dukungan dari unsur bobotoh atau pendukung Persib Bandung di Kota Sukabumi.
Paslon MAJU bersama perwakilan bobotoh di Kota Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Food & Travel24 September 2024, 17:30 WIB

Dusun Bambu, Wisata Populer di Bandung yang Kini ada Seluncuran Air Terpanjang

Dusun Bambu merupakan salah satu tempat wisata populer di Bandung, yang bisa dikunjungi bersama teman, keluarga, atau pasangan ketika libur panjang atau di akhir pekan.
Dusun Bambu, Wisata Populer di Bandung yang Kini ada Seluncuran Air Terpanjang (Sumber : Instagram/@dusun_bambu)
Sukabumi24 September 2024, 17:29 WIB

Pengendara Menumpuk di GT Parungkuda Tunggu Tol Bocimi 2 Dibuka, Kapolres Sukabumi: Ada Kendala Sore Ini Dibuka

Rencana pembukaan kembali Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 2 ruas Cigombong-Cibadak yang dijadwalkan hari ini, Selasa (24/9/2024), harus mengalami penundaan
AKBP Samian, Kapolres Sukabumi saat meninjau gerbang tol Bocimi seksi 2 di Parungkuda | Foto : Ibnu Sanubari
Entertainment24 September 2024, 17:05 WIB

Tok! Ruben Onsu dan Sarwendah Resmi Bercerai Setelah 11 Tahun Menikah

Ruben Onsu dan Sarwendah resmi bercerai setelah 11 tahun menikah melalui putusan yang dibacakan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari ini, Selasa, 24 September 2024.
Ruben Onsu dan Sarwendah Resmi Bercerai Setelah 11 Tahun Menikah (Sumber : Instagram/@sarwendah29)