SUKABUMIUPDATE.com - Digital umumnya dikenal oleh masyarakat berkaitan dengan komputer atau handphone, di mana penggunaan digital pada kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari adanya penilaian masyarakat. Khususnya bagi masyarakat Indonesia, kebiasaan pesan makanan melalui aplikasi Go-Food, Shopee-Food, Grab-Food, menghubungi rekan kerja, dan mengirim hasil tugas atau pekerjaan kantor dengan email.
Seiring waktu perkembangan digitalisasi, tidak sedikit masyarakat mengeluhkan adanya penggunaan digital saat melakukan transaksi pembayaran, atau mendaftarkan berkas administrasi. Sangat disayangkan kemajuan digitalisasi, tidak semua masyarakat terutama di daerah terbelakang siap dengan adanya perubahan atau penggunaan digital di dalam kehidupan sehari-hari, padahal digital jika dimanfaatkan dengan baik akan memberikan keuntungan besar bagi masyarakat.
Baca Juga: Roadshow Jatim Media Summit 2024 di Bojonegoro: Jurus Produksi Konten Digital dengan AI
Digitalisasi sebenarnya telah berkembang di negara-negara barat sejak tahun awal 2000-an, masyarakat barat sudah mengenal menggunakan aplikasi pembayaran online seperti Paypal atau memanfaatkan komputer untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi, di Indonesia perkembangan digitalisasi hanya dapat dirasakan di beberapa wilayah, dengan catatan itu pun tidak semua terjangkau oleh masyarakat di pedesaan atau daerah.
Membutuhkan waktu lama bagi masyarakat untuk mendapatkan akses digital, pemerintah masih berproses mengadakan proyek digitalisasi di daerah-daerah. Sejauh ini, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah tingkat kota/kabupaten sudah merumuskan kebijakan digitalisasi baik mengadakan jaringan komunikasi dan internet, dan memperbaiki infrastruktur yang mendukung.
Baca Juga: Layanan Iklan Digital Terbaik di Jombang? Cek lantarandigital.co.id!
Masalah digitalisasi di atas, pemerintah merespon dengan membentuk kerja sama, di mana mengajak negara-negara maju dalam membantu percepatan digitalisasi di Indonesia. Proses digitalisasi yang telah berlangsung, bisa mendapatkan bantuan dan pengaruh melalui pemanfaatan kerjasama seperti sister city atau kerja sama antar kota negara satu sama lain.
Penerapan kerja sama antar kota tesebut, bisa melibatkan pemdes atau pemerintah setingkat desa dan desa adat di bawah koordinasi dan bantuan pemerintah daerah tingkat kota / kabupaten. Pendekatan dalam aspek sosial dan budaya yang dimiliki oleh daerah lokal, memiliki peluang dalam menarik minat investasi asing untuk membantu pembangunan infrastruktur digitalisasi di daerah-daerah, khususnya daerah terpencil.
Baca Juga: Buka Konferwil ke-3 AMSI Jatim, Wahyu Dhyatmika Tekankan Pentingnya Ekosistem Media Digital
Lalu percepatan digitalisasi disini juga melibatkan Pemerintah desa atau pemdes dalam melaksanakan proses kerja sama yang melibatkan investor asing, bisa melalui program desa yang dilakukan rutin di balai desa. Program yang dibentuk desa berupa diskusi dan pertemuan melibatkan masyarakat setempat, terutama pemuda-pemuda desa dengan konteks pembahasan digital merujuk kepada pengaruh digital dalam membantu pekerjaan di desa seperti perangkat komputer untuk menyelesaikan administrasi pekerjaan aparatur desa, memperkenalkan handphone sebagai sarana komunikasi dan bisnis untuk mempromosikan perdagangan produk desa, mengembangkan industri kreatif melalui konsep virtual pariwisata desa untuk menarik turis asing mengunjungi desa tersebut.
Pentingya pengembangan digitalisasi bagi masyarakat daerah dapat dirasakan dan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di daerah, seperti memanfaatkan digital dalam membuka lapangan pekerjaan yang melibatkan pengiriman online oleh industri rumahan, membuka akses pembelajaran online bertujuan dalam membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa agar dapat mengembangkan daerahnya dan menekan angka penumpukan pengangguran di suatu daerah, juga mendorong minat daya beli masyarakat untuk membantu pertumbuhan ekonomi nasional melalui akses informasi dan transaksi digital yang bisa dilakukan di mana saja. Keberadaan digitalisasi bagi ekonomi, bagi UMKM sangat membantu yakni meningkatkan angka produktivitas dan mengurangi biaya operasional bagi pelaku usaha di daerah. Di mana digital dengan adanya platform aplikasi seperti catatan online, lalu aplikasi pembukuan dan akuntansi yang dapat menyederhanakan peran akuntan dan mengurangi kesalahan dalam perhitungan data.
Penulis: Harisa Firdaus Pahlawan, Warga Sukabumi yang kini tengah menimba ilmu di Penstudi Universitas Padjadjaran