SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap membuka acara Pameran Produk Berbasis Pertanian "OPEN DAY" yang mengusung tema "Petani Milenial Untuk Indonesia Maju" di SMKN Pertanian 1 Sukaraja, Selasa 30 Juli 2024.
Informasi yang dihimpun, acara ini adalah bagian dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) yang digagas Kementerian Pertanian bersinergi dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) untuk pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di bidang Pertanian.
Dalam sambutannya, Kadistan Kabupaten Sri Hastuty Harahap mengatakan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, minat generasi muda untuk terjun di sektor pertanian sangat rendah. Sehingga dengan terpilihnya Kabupaten Sukabumi yang menjadi salah satu pelaksana Program YESS dari 5 Kabupaten di Jawa Barat dan dari 4 Provinsi di Indonesia patut disyukuri serta harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Baca Juga: Bazar Pangan Distan Sukabumi, Sediakan Kebutuhan Pokok Murah Berkualitas
Menurut Tuty -panggilan akrab Kadistan-, Program YESS merupakan program regenerasi petani bantuan dari Bank Dunia (IFAD) bertujuan untuk meningkatkan minat generasi muda untuk memilih sumber matapencahariannya di sektor pertanian, baik sebagai pekerja pertanian maupun wirausahawan pertanian.
"Open day adalah salah satu intervensi program YESS untuk mensosialisasikan jenjang karir pendidikan di sektor pertanian, serta memperkenalkan model bisnis dan produk-produk pertanian," kata Tuty dikutip dari akun media sosial Distan Kabupaten Sukabumi.
Tuty menambahkan, secara harfiah Open Day berarti membuka wawasan terhadap prospek dan pentingnya dunia pertanian dalam kehidupan. Adapun jumlah peserta program YESS di Kabupaten Sukabumi tercatat 20.897 orang dengan perbandingan 48,6 persen peserta laki-laki dan 51,4 persen peserta perempuan.
"Intervensi Program YESS berupa kegiatan peningkatan kapasitas bagi pemuda dan perangkat pendukung program serta bantuan permodalan dalam bentuk Program Hibah Kompetitif. Dalam mendukung ekosistem kewirausahaan pertanian, seluruh penerima manfaat program didorong untuk melaksanakan kegiatan usaha bersama dalam klaster komoditas untuk bersama-sama memenuhi permintaan pasar," jelasnya.
Klaster-klaster tersebut menurut Tuty kedepannya diharapkan dapat bergabung dalam sebuah korporasi petani yang dapat meningkatkan skala usaha dan posisi tawarnya. Hal ini dalam rangka mendukung program Regenerasi Petani di Kabupaten Sukabumi.
"Pemerintah Daerah sudah mengeluarkan Surat Keputusan Bupati tentang Ekosistem Kewirausahaan Pertanian yang dalam waktu dekat akan ditingkatkan menjadi Peraturan Daerah Ekosistem Kewirausahaan Pertanian," tuturnya.
Tuty kemudian mengakhiri sambutannya dengan memohon bantuan dan kerjasama dari semua pihak agar Program Regenerasi Petani di Kabupaten Sukabumi dapat terlaksana dengan baik dan berhasil sesuai target yang diharapkan. (ADV)