Pentingnya Identifikasi Jenis Kelamin Ikan untuk Pembudidaya
Penulis: Andri Iskandar/ Prodi Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan, Sekolah Vokasi, IPB
Dalam kegiatan budidaya ikan, pengetahuan untuk dapat membedakan ikan jantan dan betina sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan sulitnya membedakan bentuk kelamin ikan jantan dan betina, terutama bagi mata orang awam. Metode yang paling pasti adalah dengan melakukan pembedahan dan melihat organ reproduksinya. Namun hal ini tentu bukan merupakan metode yang cepat dan mudah.
Terdapat dua cara untuk membedakan jenis kelamin pada ikan yang dikenal dengan istilah ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder.
Ciri kelamin primer adalah ciri yang terkait langsung dengan perbedaan organ reproduksi pada ikan, misalnya pada ikan jantan terdapat kantong sperma dengan salurannya yang dinamakan vas deferens, sedangkan untuk ikan betina terdapat ovari yang dilengkapi saluran yang disebut oviduk.
Perbedaan antara organ reproduksi ikan jantan dan betina secara sekunder diilustrasikan sebagai berikut: (gambar 1)
Perbedaan kelamin betina dan ikan jantan pada ikan koi Cyprinus rubrofuscus (gambar 2)
Perbedaan kelamin betina dan ikan jantan pada ikan nila Oreochromis niloticus (gambar 3)
Ciri kelamin sekunder adalah cara membedakan jenis kelamin pada ikan yang tidak terkait langsung dengan organ reproduksi. Ciri kelamin sekunder pada ikan dapat dilihat melalui perbedaan morfologi atau dikenal dengan istilah dimorfisme seksual dan dengan cara mengidentifikasi perbedaan warna (dikromatisme seksual).
Dimorfisme seksual dilakukan dengan cara melihat perbedaan morfologi seperti bentuk tubuh, bentuk kepala atau rahang, panjang ikan serta bentuk sirip pada ikan jantan dan betina. Selain itu ciri seksual ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi organ yang termodifikasi secara natural di alam sehingga itu bisa membedakan mana jantan dan betina, misalnya organ khusus seperti gonopodium pada ikan guppy atau platy jantan, telicum pada udang betina dan petasma pada udang jantan.
Tanda panah menunjukkan organ gonopodium pada ikan platy jantan Xiphophorus maculatus
Organ telikum pada udang betina dan petasma pada udang jantan Litopenaeus vannamei
Tanda panah digunakan untuk membedakan kelamin betina dan ikan jantan pada ikan gurame Osphronemus gouramy Lac.
Ciri seksual berdasarkan perbedaan warna (dikromatisme seksual) pada jantan dan betina dapat diidentifikasi dengan melihat kecerahan dan variasi pola warna pada tubuh ikan.
Pada jenis-jenis ikan hias, performa warna pada ikan jantan jauh lebih beragam coraknya, lebih cerah, lebih indah, dan pada umumnya memiliki proporsional tubuh lebih bagus dibandingkan dengan ikan betina, sehingga pada para pelaku usaha ikan hias, ikan jantan jauh lebih diminati dibandingkan ikan betina karena memiliki harga jual yang lebih tinggi.
Contoh dikromatisme seksual jantan dan betina dapat dilihat berikut (gambar 7)
Kemampuan membedakan jenis kelamin pada ikan merupakan hal yang penting untuk pembudidaya, hingga nanti pada saat proses pengembangbiakan atau pemijahannya, mereka tidak salah lagi untuk mengidentifikasi kelamin.