SUKABUMIUPDATE.com - Kuliner menjadi bisnis pilihan warga saat ini. Walaupun belum tentu langsung cuan, bisnis makanan dan minuman menjadi pilihan warga, khususnya ibu rumah tangga yang ingin punya penghasilan tambahan untuk keluarganya, seperti kisah bu Neni (56 tahun) warga Kota Sukabumi Jawa Barat.
Neni, termasuk pelaku UMKM yang cukup gesit mencari informasi bazar, pameran atau kegiatan keramaian di Sukabumi. Menurut Neni, kegiatan-kegiatan semacam itu bisa mendongkrak penjualan, seperti yang saat ini dilakoninya di bazar Milad ke 21 Universitas Muhammadiyah Sukabumi atau UMMI.
Neni adalah owner dari warung jajanan Momibel yang selama setahun terakhir aktif memasarkan produknya melalui online. Dia juga membuka warung kecil-kecilan di rumahnya, Jalan Gede Pangrango Perumahan Cibereum Kota Sukabumi.
Menurut Neni, mulanya berawal dari mengisi kekosongan di rumah, berjualan beberapa menu makanan, dipromosikan melalui online dan dari teman ke teman.
Baca Juga: Dongkrak Level Peternak Rakyat, Asnaya 28 Bangun Jejaring Bisnis Kuliner di Sukabumi
“Awalnya bosen di rumah ngapain? Jarang gerak, takut kena penyakit juga kalo diem terus. Jadi kepikiran buat buka usaha. Awalnya hanya bikin sambal, kaya sambal cumi atau sambel ijo. Jualan dari rumah PO, terus dipromosikan ke temen-temen lewat online. Alhamdulillah banyak yang suka jadi tambah menunya, biar tidak bosan,” ucap Neni disela kesibukannya melayani pembeli, di bazar milad UMMI yang berlangsung dari tanggal 3 Juni hingga 9 Juni 2024.
Tak disangka menu buatan Neni digemari banyak orang. Ia kemudian bergabung dalam komunitas UMKM Sukabumi dan sering mengikuti beberapa event bazar.
Baca Juga: Cerita Nasi Goreng Bu Siti di Sukabumi, Sehari Ludes 100 Porsi di Bazar Kuliner
“Gabung komunitas UMKM di Sukabumi biar tahu info soal event,” lanjutnya.
Sekarang Neni fokus terus memperbanyak varian makanan yang dijual seperti pangsit chilli oil, dimsum, mie ayam bangka atau mie chilli oil dan lainnya. “Untuk menu best seller harus selalu ready terus, ada juga menu dessertnya kaya brownies lumer, atau roti thailand dan masih banyak lagi,” pungkas Neni yang mengaku jika ramai pembeli omset hariannya bisa capai Rp 1 juta.
Liputan: Rita, mahasiswa PKL UMMI