SUKABUMIUPDATE.com - Bazaar adalah momen untuk pelaku usaha, khususnya skala UMKM berpromosi dan mengeruk pundi-pundi uang. Apalagi bazar yang punya pengunjung tetap dan banyak, seperti pada Milad ke 21 Universitas Muhammadiyah Sukabumi, yang berlangsung sejak 3 Juni hingga 9 Juni 2024.
Sedikitnya ada 40 pelaku UMKM, terutama produk makanan dan minuman yang ikut serta dalam bazar tersebut. Salah satunya bu Siti, yang menawarkan nasi goreng dalam menu makanan yang ditawarkan kepada pengunjung bazar.
Dengan harga Rp15 ribu satu porsi, nasgor bu Siti ternyata cukup disukai pengunjung bazar, terutama kalangan mahasiswa UMMI. Nasi goreng dengan sayuran berwarna-warni seperti wortel, brokoli, dan paprika, ditambah toping telor, sosis dan baso ini ternyata bisa terjual hingga 100 porsi.
Tentu bukan tiap hari dalam keikutsertaannya di Bazar Milad UMMI, paling sedikit ia menjual 40-50 porsi. Artinya jika stok ludes terjual (100 porsi), bu siti bisa mengantongi omset hingga Rp 1,5 juta dari nasi goreng warna-warni tersebut.
"Saya ingin memberikan sesuatu yang berbeda dan sehat untuk anak-anak muda di sini (mahasiswa). Selain itu, saya juga ingin harga makanannya terjangkau di kantong mahasiswa," ujar Ibu Siti yang sehari-hari adalah pekerja di sebuah restoran di Kota Sukabumi, jadi dia belum punya warung atau gerobak sendiri untuk jualan nasi goreng.
Selain makanan, ada juga pedagang yang menjual minuman dengan varian tea berbagai pilihan. Ada banyak varian seperti, thai tea, green tea, leci tea dan masih banyak lagi. Minuman ini dijual dari harga Rp4.000 hingga harga Rp8.000 dan sering kali menjadi pilihan mahasiswa yang ingin menghilangkan rasa kantuk di tengah-tengah jadwal kuliah yang padat.
Bazar memang jadi ajang jualan yang efektif, apalagi jika segmen pembelinya tepat. Karena rata-rata pedagang di area kuliner dalam bazar milad ke 21 UMMI kali ini adalah produk makanan dan jajanan yang ‘ramah’ di kantong mahasiswa.
Baca Juga: SIM C1 Resmi Berlaku di Indonesia, Cek Syarat dan Biaya Membuatnya
Haikal (20 tahun) salah seorang mahasiswa UMMI mengaku sangat terbantu dengan area kuliner di bazar ini. "Kadang-kadang kita bosan dengan makanan yang rasanya seperti itu-itu aja. Dengan adanya variasi menu seperti vegetarian, kita jadi punya banyak pilihan dan pastinya tidak perlu khawatir soal rasa dan harga," katanya.
Bazar ini dinilai sukses menghidupkan suasana kampus dengan sajian ragam mereka, selain itu juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Karena kebanyakan pesertanya adalah warga di sekitar kampus UMMI, yang memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan usaha kecil yang sudah ditekuni sebelumnya.
Peliput: Alfin, mahasiswa PKL UMMI