SUKABUMIUPDATE.com - Kabar baik untuk guru di Indonesia, pasalnya Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang membuka penawaran beasiswa non-gelar kepada guru-guru di Indonesia untuk belajar di universitas-universitas di Jepang.
Penerima beasiswa tersebut nantinya akan mendapatkan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang efektif, serta hal-hal lain yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan para guru selama satu tahun enam bulan.
Dikutip dari Tempo.co, Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dalam keterangan menjelaskan beasiswa ini akan berlangsung mulai September 2024 atau Oktober 2024 hingga Maret 2026. Adapun persyaratan untuk melamar program ini sebagai berikut:
Baca Juga: Ingin Mudah Mencapai Target Keuangan? Berikut 14 Cara Menabung dengan Cepat!
- WNI
- Lahir pada atau setelah tanggal 2 April 1989 (Berusia maksimal 34 tahun pada tahun keberangkatan).
- Guru yang aktif mengajar di lembaga formal dan memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun 0 bulan pada 1 Oktober 2024.
- Setelah menyelesaikan studi di Jepang, wajib pulang ke Indonesia dan melanjutkan profesi sebagai guru.
Fasilitas yang akan didapat dari beasiswa ini adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Cara Daftar Beasiswa LPDP dari Pemerintah untuk S2 dan S3
- Biaya kuliah ditanggung sepenuhnya hingga program selesai.
- Uang biaya hidup sebesar kurang lebih ¥143.000/bulan (Rp15 juta)
- Tiket pesawat pergi pulang Indonesia-Jepang.
- Gratis biaya pembuatan visa pelajar.
- Tidak ada ikatan dinas.
Untuk mengikuti program ini, mereka yang berminat bisa mendaftar secara online di website resmi Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Adapun batas waktu penerimaan adalah 22 Januari 2024.
Baca Juga: Guru Penggerak Diangkat Jadi Kepala Sekolah di Ciracap Sukabumi
Jepang secara serius memperluas kerja sama bidang pendidikan dengan negara-negara di berbagai dunia.
Hampir setiap tahun Tokyo menggelontorkan dana investasi di sektor ini sekitar 20 miliar yen dalam bentuk beasiswa.
Selain beasiswa dari pemerintah Jepang, banyak universitas-universitas di Jepang yang memberikan bantuan kepada para mahasiswa dari luar negeri. Misalnya, potongan biaya pendidikan.
Bukan hanya itu, universitas-universitas di Jepang pun membuka pintu-pintu diskusi antar lembaga pendidikan, misalnya pengerjaan proyek bersama antara Jepang dengan ITB pada bidang teknologi.
Sumber: Tempo.co