SUKABUMIUPDATE.com - Petani yang tergabung dalam kelompok petani (Poktan) Jampang Manggung dari Kampung Cikontrang Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, manfaatkan tumbuhan nampu (Homalomena occulta) yang tumbuh liar di hutan sebagai produk bernilai ekonomi berupa minyak atsiri atau esensial.
Dengan proses destilasi (penyulingan), mereka mampu memproduksi rata-rata 5 kilogram minyak atsiri berbahan baku batang dari tumbuhan sejenis talas yang disebut warga sekitar 'Cariang' tersebut.
"Melihat potensi tumbuhan nampu atau cariang, lumayan banyak tumbuh di hutan rakyat, atau lahan Perhutani, sehingga kami menggerakkan para petani, bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan atau LMDH, untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak," kata Ketua Poktan Jampang Manggung, Andri Keling (40 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Minggu (12/11/2023).
Baca Juga: Dorong Potensi Perkebunan di Sukabumi, drh Slamet Lirik Minyak Atsiri
Andri menuturkan, sebelum diolah jadi minyak atsiri, bahan baku batang nampu diperoleh dari warga sesama petani dengan harga per kilogramnya Rp.700. Rimpang nampu basah seberat 1 ton setelah dikupas dan dikeringkan, lanjut dia, rata-rata jadi 300 kilogram nampu kering. "Jadi ukurannya 1 ton cariang kering diproses penyulingan dapat menghasilkan 5 kilogram minyak," jelasnya.
"Minyaknya kami jual ke pabrik di Jakarta, per 20 kilogram, sesuai PO. Jadi pas sudah dapat 20 kilogram, baru dijual dengan harga Rp. 1,4 juta per kilogram. Alhamdulilah para petani jadi punya sampingan, dan merasa terbantu dengan adanya kegiatan pengolahan minyak dari bahan baku Cariang," sambungnya.
Untuk mengolah batang nampu menjadi minyak atsiri, kata Andri, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan. "Seperti memotong rimpang nampu dengan mesin kupas berupa hammer mill, lalu proses pengeringan dengan menjemurnya hingga benar benar kering. Lalu proses penyulingan," tuturnya.
"Kegiatan ini baru 4 bulan berjalan. Karena bulan kemarin terkendala musim kemarau, sulit memperoleh air bersih. Kami berharap kegiatan ini ada dukungan dari pihak pemerintah, untuk mensupport IKM, jangan hanya jargon saja, namun wujud nyatanya tidak ada," tandasnya.