SUKABUMIUPDATE.com - Pegawai honorer akhirnya akan resmi dihapus pada akhir tahun 2024. Hal itu usai Presiden Joko Widodo menyetujui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN. Jokowi meneken UU ASN pada 31 Oktober 2023.
UU ASN terbaru tersebut menuangkan salah satu poin yang ditetapkan terkait penataan pegawai non-ASN atau tenaga honorer. Dimana instansi pemerintah juga nantinya dilarang untuk merekrut atau mengangkat pegawai honorer.
“Pegawai non-ASN atau nama lainnya wajib diselesaikan penataannya paling lambat pada Desember 2024 dan sejak Undang-Undang ini berlaku, instansi pemerintah dilarang mengangkat pegawai non-ASN atau istilah lainnya selain pegawai ASN,” bunyi Pasal 66 UU No. 20 Tahun 2023, dikutip via Tempo.co.
Baca Juga: 12 Ciri Hubungan yang Tidak Bahagia Meskipun Saling Mencintai, Mengalaminya?
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas sebelumnya mengatakan bahwa dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) ASN dalam Sidang Paripurna DPR RI merupakan langkah pemerintah untuk mengatur lebih dari 2,3 juta honorer di Indonesia.
“Berkat dukungan DPR, RUU ASN menjadi payung hukum untuk melaksanakan prinsip utama penataan tenaga non-ASN yang tidak boleh ada PHK (pemutusan hubungan kerja) massal, sesuai amanat Presiden Jokowi sejak awal,” kata Anas di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023.
Anas menjelaskan tanpa RUU ASN, tenaga honorer yang tersebar di berbagai instansi tidak dapat lagi bekerja mulai November 2023. “Ada lebih dari 2,3 juta pegawai non-ASN kalau normatif, maka tidak lagi bekerja pada November 2023. Disahkannya RUU ini dapat memastikan bahwa semuanya aman dan tetap bekerja. Karena istilahnya, kita amankan dulu agar tetap terus bekerja,” ujarnya.
Baca Juga: 11 Cara Memperbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi, Yuk Bunda Ketahui Langkahnya
Dari total 572.496 formasi yang ditetapkan dalam seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2023, sebanyak 80 persen formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dialokasikan untuk tenaga honorer. Dengan kebijakan itu, Anas menyebut bahwa pemerintah memberikan prioritas bagi penataan pegawai non-ASN.
“Pemerintah secara konsisten memberi afirmasi, menunjukkan keberpihakan kepada pegawai non-ASN atau tenaga honorer, juga kepada eks THK (tenaga honorer kategori) II karena telah mengabdi. Maka rekrutmen ASN 2023, sebanyak 80 persen untuk pelamar dari tenaga non-ASN dan 20 persen untuk pelamar umum,” ucapnya dalam keterangan resminya, Kamis, 3 Agustus 2023.
Meskipun diprioritaskan, menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekalongan, Anita Heru Kusumorini, tenaga honorer yang mendaftar seleksi PPPK harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti kualifikasi pendidikan dan memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun sesuai dengan formasi.
Baca Juga: 12 Cara Menghilangkan Stres dengan Kebiasaan Sederhana, Hidup Jadi Bahagia!
“Untuk seleksi PPPK 2023, di portal SSCASN ada gambaran informasi terkait pekerjaan, seperti tupoksi yang dilamar, kompetensi, kualifikasi pendidikan, skill, hingga rentan gaji yang akan diterima,” kata Anita, Selasa, 3 Oktober 2023, dikutip dari portal Pemerintah Kota Pekalongan.
Sumber: Tempo.co (Melynda Dwi Puspita)