SUKABUMIUPDATE.com - Kejahatan siber saat ini menjadi salah satu tindak kriminal yang sangat mengancam masyarakat, khususnya yang sering menjelajah dunia maya.
Kejahatan siber saat ini pun beragam caranya demi bisa menjebak korbannya, salah satunya adalah Social Engineering.
Melansir avast.com, Social Engineering merupakan teknik untuk memanipulasi psikologis seseorang agar korban mau membocorkan data pribadinya.
Social Engineering menjadi teknik yang terlihat sederhana namun ampuh menjebak korbannya.
Maka dari itu, perlu adanya kewaspadaan terhadap Social Engineering. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini lima cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Baca Juga: 2 Pelaku Penganiaya Sopir dan Rampas Angkot 07 di Sukabumi Ditangkap
1. Memeriksa sumber telepon dan pesan
Melansir kaspersky.com, bila mendapati sebuah pesan singkat, email atau panggilan telepon perlu diperiksa dahulu sumber pengirimnya.
Inilah awal mula teknik Social Engineering, hacker akan mengirim pesan singkat atau email dengan tulisan yang menarik pembacanya.
Biasanya di dalam email tersebut ada link atau konten attachment, keduanya adalah perangkap yang siap menjebak pembacanya.
Jika pembaca teliti, maka jangan buka link atau konten attachment di dalamnya karena itu bisa mengandung malware atau diarahkan ke website berbahaya untuk mengambil data pribadi korban.
Sedangkan Social Engineering melalui panggilan telepon memanfaatkan suara yang akan mengarahkan pendengarnya untuk melakukan sesuatu seperti membuka link yang disebutkan hacker.
Baca Juga: Pemeriksaan Kesehatan Tiga Pasangan Capres Cawapres Selesai, Ini Hasilnya!
2. Memperkuat filter spam email
Melansir avast.com, fitur spam email perlu ditingkatkan agar sortir email yang dianggap mengancam bisa menjadi lebih ketat.
Fitur spam email bisa mencegah email dari sumber yang tidak terpercaya masuk begitu saja kedalam inbox atau kotak masuk.
Jika email mencurigakan ini langsung masuk ke kotak masuk, maka pemilik akan mudah membukanya. Sedangkan jika masuk ke spam email, maka email mencurigakan tersebut tidak bisa langsung dibuka.
3. Gunakan keamanan multi factor authentication
Cara ini diperlukan agar hacker tidak mudah membuka akun korban. Sebab sistem keamanan multi factor authentication memerlukan konfirmasi dari pemilik akun asli.
Misalnya ketika membuka akun tertentu, sistem akan melakukan konfirmasi dengan mengirim kode OTP ke nomor handphone pemilik akun yang terdaftar.
Baca Juga: 27 Terduga Teroris Kelompok Anshor Daulah Ditangkap Densus, 17 Warga Jabar
Selain itu, ada juga multi factor authentication yang menggunakan pertanyaan tertentu yang telah dipilih pemilik akun.
4. Jangan pakai password sama pada akun berbeda
Kebiasaan buruk sebagian orang ketika memiliki banyak akun berbeda adalah menggunakan password yang mirip bahkan sama. Akibatnya setiap akunnya bisa dengan mudah di bobol.
Maka dari itu, untuk mencegah dampak Social Engineering seseorang perlu menggunakan password rumit dan berbeda pada setiap akunnya.
5. Memperluas pengetahuan tentang cybersecurity
Cara terakhir merupakan cara yang paling penting, sebab wawasan seseorang tentang cybersecurity akan berdampak pada teknik mengantisipasi Social Engineering.
Serangan hacker termasuk Social Engineering semakin hari semakin bertambah kuat dan canggih seiring berkembangnya pesat teknologi.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Sukabumi, Sita Buku Hingga Panci
Maka dari itu memperluas pengetahuan tentang cybersecurity sangat diperlukan demi melindungi data pribadi.
Sumber: kaspersky.com dan avast.com