Ubi Jalar Madu Sukabumi Tembus Pasar Ekspor, Butuh Ratusan Ton per Minggu

Selasa 24 Oktober 2023, 13:13 WIB
Ubi Jalar Madu Khas Sukabumi tembus pasar ekspor | Foto : Asep Awaludin

Ubi Jalar Madu Khas Sukabumi tembus pasar ekspor | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Petani ubi jalar madu khas Sukabumi, Mukhlis Rahayu (35 tahun), berhasil menjual hasil pertaniannya hingga menembus pasar dunia. Petani muda asal Kampung Cikangkung, Rt01/05, Desa Sagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi itu bertani ubi jalar madu sudah di mulai 10 tahun yang lalu.

Mukhlis mengungkapkan, sejak mulai 10 tahun yang lalu hingga saat ini berhasil memasarkan ubi jalar madu khas Sukabumi hingga ke luar negeri, menurutnya ia sempat mengalami kegagalan. Walaupun kemudian dari kegagalan tersebut ia belajar dan berhasil. Hingga kemudian banyak eksportir yang menghubunginya.

"Jadi saya dulu tanam ubi sering gagal, dengan berjalannya waktu, dari kegagalan itu saya bisa sukses menanam ubi jalam madu ekspor. Dari situ banyak eksportir menghubungi saya, alhamuddulillah ubi dari Sukabumi yang saya kelola sudah bisa diterima oleh ekspor," ujar Mukhlis kepada sukabumiupdate.com, Selasa (24/10/2023).

Baca Juga: 4 Kebiasaan Orang Korea Agar Tubuh Kurus Langsing, Bisa Dicoba!

Menurut Muslikh, saat ini ia mampu mengekspor ubi hingga Negara Singapura dengan jumlah ratusan ton ubi. Ia juga mengaku dari ratusan ton ubi yang dibutuhkannya hingga saat ini belum dapat tercukupi.

"Ekspor dari 2021, dari luar negeri juga banyak yang mengajak kerjasama, tapi di sini kuotanya belum cukup, makanya kita petani gabung dari luar Sukabumi, kalau ekspor maunya sebanyak-banyaknya, mau tiap hari," ungkap dia.

Dalam upaya untuk mencukupi kebutuhannya itu, kata Muslikh, para petani di beberapa kecamatan di Sukabumi telah menjadi mitra pertaniannya, kendati demikian masih banyak kendala yang dihadapi oleh para petani binaannya itu.

Mukhlis Rahayu, petani muda asal Kampung Cikangkung, Rt01/05, Desa Sagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi itu bertani ubi jalar madu sudah di mulai 10 tahun yang lalu.Mukhlis Rahayu, petani muda asal Kampung Cikangkung, Rt01/05, Desa Sagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi itu bertani ubi jalar madu sudah di mulai 10 tahun yang lalu.

"Kalo kita tanam udah di beberapa kecamatan, tetap aja masih kekurangan karena yang dibutuhkan itu ratusan ton per minggu," kata dia.

Muslikh menurutkan, proses ekspornya sudah menguasai, ia juga sering koordinasi dengan petani, alhamdulillah sekarang saya bantu untuk pasarnya, tapi tetep saja petani ada kendala.

"Kendalanya di peralatan pertanian. Kalau masalah pupuk dan bibit kami subsidi," tambah dia.

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Partai Demokrat dan Gibran Ikut Disinggung

Terlebih dia menyebut, petani dapat diuntungkan ketika menjadi mitra pertaniannya, pasalnya petani tidak harus bingung untuk memasarkan produk pertaniannya, selain itu harga yang ditawarkan lebih stabil dibandingkan dengan harga tengkulak atau harga di pasar lokal.

Ia menjelaskan, bahwa spek ekspor itu harus benar-benar mulus, kalau market yang biasa, spek bakaran juga sama yang penting jangan busuk aja.

Kalau untuk pasar (lokal) bebas ga usah dicuci. Besarnya paling kecil 100 gram, paling besar 350 gram. Itu untuk singapura. Kalau malaysia sampai 600 gram paling besar.

"Harga standar dan stabil. Makanya kita mengajak para petani untuk ekspor karena harganya yang stabil tidak seperti lokal, kalau di pasar (lokal) penuh, pasti harga jatuh. Kalau ini stabil, makanya saya berani net harga dengan petani di harga Rp.3000 per kilogramnya," pungkas Muklis atau yang dikenal sebagai Akay Teisula asal Sukabumi itu.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)