SUKABUMIUPDATE.com - Pembukaan pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis ekonomi digital angkatan II bagi pelaku UMKM Kota Sukabumi digelar di Hotel Balcony pada Senin (15/5/2023). Kegiatan yang digelar Diskumindag dan BAPPEDA ini mendidik pelaku UMKM agar naik kelas dengan memaksimalkan smartphone sebagai alat produksi khususnya pemasaran digital. Pelatihan dibuka langsung oleh Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
''Pelatihan digital marketing ini rencananya sepuluh angkatan dan per angkatan 50 orang,'' kata Fahmi dalam sambutan pembukaan.
Fahmi mengatakan kegiatan tersebut dapat terselenggara karena Kota Sukabumi mendapatkan prestasi dan diberikan hadiah berupa anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Setelah bermusyawarah dan dalam rangka pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19, anggaran itu kemudian digunakan untuk pendidikan, pelatihan, dan pendampingan pelaku UMKM. Harapannya, ekosistem UMKM di Kota Sukabumi terus bergerak dan berkembang.
Fahmi juga mengungkapkan peran penting UMKM di mana saat ini jumlahnya mencapai 62 juta pelaku usaha di Indonesia. Angka ini meningkat selama pandemi Covid-19 lantaran banyak pegawai yang dirumahkan dan mereka memutuskan membuka usaha sendiri. Menurut Fahmi, warga Kota Sukabumi jangan menjadikan usaha tersebut hanya alternatif, namun menjadi pilihan utama. Ini karena kini UMKM tidak perlu ruang besar untuk memulai usahanya.
"Sebagaimana perkantoran, tidak harus di kantor. Yang paling penting jika ingin UMKM semakin meningkat, maka kata kuncinya adalah membangun desain promosi yang hebat. Sebab, tanpa promosi, produk tidak mungkin dikenal masyarakat," ujarnya.
Fahmi menerangkan saat ini pemasaran produk sifatnya tidak lagi door to door atau face to face, namun beralih digital. Dia mengingatkan teknologi dan zaman terus berubah dan tidak ada yang bisa menolaknya. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah beradaptasi dengan teknologi itu sendiri. Fahmi juga berbicara data di mana per Januari 2023, pengguna media digital (handphone) di Indonesia 353,8 juta dari total populasi penduduk Indonesia 276 juta.
Baca Juga: Pelatihan Digital Marketing, Pemkot Sukabumi Dorong UMKM Kuasai Pemasaran Online
Data itu menunjukkan pengguna smartphone lebih banyak karena rata-rata orang memiliki lebih dari satu handphone. Kemudian pengguna internet sebanyak 212 juta dan yang aktif di media sosial 167 juta. Ini menunjukkan luar biasanya percepatan media digital di Indonesia. Intinya, kata Fahmi, dunia nyata dan dunia maya semakin tidak ada jarak. Apabila hanya menggunakan handphone sebagai alat komunikasi, maka sudah ketinggalan zaman.
''Sehingga pelatihan ini agar UMKM naik kelas, manfaatkan handphone sebagai alat produksi,'' imbuh Fahmi. Terlebih, Kota Sukabumi jadi percontohan di Jawa barat dalam digitalisasi perbankan. Tidak ada uang cash yang beredar, meski sempat mundur akibat pandemi Covid-19.
Jika tidak adaptasi, lanjut Fahmi, maka UMKM akan tertatih-tatih sehingga harus beradaptasi dengan teknologi. Transformasi teknologi ini tidak hanya dalam ekonomi, melainkan juga dalam pendidikan dari manual base learning, di mana tatap muka menjadi digital dan pembelian kini melalui online. Adapun kelebihan digital marketing di antaranya kecepatan penyebaran produk, kemudahan evaluasi, murah efektif, dan membangun nama brand.
Sekretaris Diskumindag Kota Sukabumi Asep Yoni menerangkan pelatihan ini merupakan angkatan kedua setelah pekan yang lalu angkatan pertama. ''Pelatihan memberikan keterampilan berupa teknologi internet dalam digital marketing,'' katanya. Asep menuturkan, dulu pemasaran melalu manual dan sekarang hanya upload di internet sudah tersebar kepada masyarakat. Pelatihan angkatan kedua ini berlangsung pada 15-17 Mei 2023.
Sumber: Website KDP Setda Kota Sukabumi
(Advertorial)