SUKABUMIUPDATE.com - Sandi Herdiana, warga Bumi Purnawira Asri, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, merupakan seorang pengusaha sukses yang kini memiliki 4 perusahaan dengan omset pertahun mencapai Rp7 Miliar dari satu unit usaha yang dimilikinya. Kesuksesan itu tak luput dari kehidupannya di masa lalu.
Sandi kecil lahir dari keluarga sederhana di Bandung pada 31 tahun silam. Hubungannya dengan sang ayah yang kurang harmonis membuat dia terpaksa memutuskan untuk berjuang seorang diri di tanah perantauan, tepatnya di Provinsi Batam.
Dia merantau sejak usianya baru menginjak kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA), sejak saat itu Sandi pergi hanya berbekal tekad yang kuat untuk sukses.
“Saya bukan terlahir dari keluarga yang kaya, dulu saya kurang harmonis dengan sosok bapak akhirnya saya kabur dari rumah. Bukan karena apa-apa tapi saya termotivasi untuk hidup mandiri,” kata Sandi kepada sukabumiupdate.com pada Jumat 12 Mei 2023.
Baca Juga: Angkat Ekonomi Kreatif Pemkot Sukabumi Gandeng Pengusaha Muda
Sejak keputusannya itu, di Batam, pasang surut kehidupan sudah dialami oleh Sandi. Segala macam pekerjaan dia jalani mulai dari menjadi pelayan kafe hingga petugas kebersihan. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang pengusaha asal Italia, kepada dia lah Sandi memupuk diri menjadi seorang pengusaha sukses.
“Dari orang Italia itu saya belajar berbisnis, pengelolaan, managemen, financial, administrasi termasuk saya dulu belajar bahasa Inggris dari dia. Saya coba ambil sekolah paket C karena plan saya setelah lulus paket C saya mau kuliah. Sempat kuliah di salah satu universitas di sana, cuman karena waktu itu orang Italinya kehabisan visa, otomatis saya harus ditinggal di Batam,” ujarnya.
Kemudian, setelah mencicipi pahit getirnya kehidupan di Batam, Sandi memutuskan untuk merantau kembali ke Jakarta. Pengalaman saat dia di Batam membuat mentalnya semakin kuat ketika di Jakarta.
Di Jakarta, ia mulai merambah ke berbagai macam jenis pekerjaan dengan memulai karier di dunia broadcasting dan entertainment. Sayangnya, perjalanan karir Sandi harus terhenti akibat pandemi COVID-19
“Saya kerja di Jakarta dirumahkan karena COVID-19. Akhirnya saya pulang ke Bandung kepikiran bikin usaha kreatif agensi yang bergerak di bidang digital. Dari situ sewa 1 rumah kontrakan, karyawan belum punya, saya yang jadi pemilik sekaligus pegawai,” ucapnya
Sejak saat itulah, Sandi mulai meniti karir usahanya dari bawah. Ia memberanikan diri untuk membuat satu perusahaan yang bergerak di bisnis digital bernama PT Hallo Bestie Widjaya. Adanya pandemi Covid-19 ternyata juga membawa berkah baginya, karena perusahaan yang ia bangun tersebut mulai merangkak naik
Seiring berjalannya waktu, kehidupan Sandi mulai membaik. Saat itu dia berpikir untuk membuka membuka lapangan pekerjaan baru tanpa memandang lulusan sekolah calon pegawainya
“Saya sempat merekrut, karena saya juha lulusan yang bukan S1 atau diploma, saya ngajarin tetangga-tetangga saya ataupun uang mau kerja, basic-nya mereka lulusan SD juga saya ajak,” katanya.
Atas kegigihan dan keteguhannya itu, pada tahun 2020 hingga 2021, penghasilannya mampu mencapai omset hingga Rp1 Miliar dalam satu tahun. Mengingat kehidupannya yang mulai membaik, Sandi berniat untuk membuka usaha kembali namun di bidang yang berbeda.
Singkat cerita, saat ini dia memegang empat perusahaan dengan rincian tiga perusahaan di Bandung dan satu perusahaan di Jakarta. Berkat kerja kerasnya, tak hanya dapat menghidupi keluarga kecilnya di Kota Sukabumi, Sandi juga dapat mempekerjakan karyawan sebanyak 76 orang dari 4 perusahaan yang ia miliki.
“Saya juga nggak tahu ujungnya akan seperti ini. Minimal saya bisa meringankan beban orang-orang dengan memberikan mereka pekerjaan. Kalau total omzet satu tahun Rp 7 miliar, itu masih kotor,” tuturnya.
Sampai saat ini, dia tak menyangka kehidupannya akan berubah drastis seperti sekarang. Dari kisah hidupnya, Sandi ingin membagikan pesan kepada semua anak muda untuk tidak cepat puas dan gampang menyerah.
“Motivasi saya belajar setiap hari. Jadi kalau kita belajar setiap hari, kita nggak akan cepet puas. Di mana pun dan dititik apapun, ya yang kita harus lakukan sebagai anak muda sekarang itu harus belajar,” ujar Sandi.
“Saya percaya lulusan bukan satu prioritas patokan kesuksesan seseorang kecuali previlage. Makanya kalau kita masuk kategori orang yang belum punya, kita harus terus belajar di mana pun itu dan kapanpun. Ditambah saling menghargai orang, siapa pun orangnya,” tandasnya.