SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Hendar Darsono baru-baru ini bertemu dengan sejumlah petani milenial di Kabupaten Sukabumi. Salah satunya, warga Kampung Cagak Cisero, Desa Selawangi Kecamatan Sukaraja, yang mulai merasakan manisnya budidaya Madu Trigona.
Warga tersebut adalah Adi Wiriadi (38) yang baru lima bulan menggeluti dunia ternak serangga.
“Saya sebelumnya kerja bantu-bantu perusahaan kontraktor. Saat ada program petani milenial dari pemprov jabar saya coba ikut. Saya tertarik dengan dengan madu trigona, beternak lebah trigona,” ucapnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (17/4/2023).
Baca Juga: Bahas Potensi Madu Trigona dan Jamur di Jabar, Hendar Darsono Temui Petani Milenial
Memanfaatkan lahan kurang lebih 2 are dari kebun keluarga, Adi memulai usaha madu trigona dengan bantuan bibit 20 stup lebah trigona dari pemerintah. “Kemaren coba panen, dari 6 stup kita udah dapet 2 liter madu trigona,” jelasnya.
Harga madu trigona saat ini kurang lebih Rp 70 ribu per botol 120 ml. “Budidaya sangat mudah, lebahnya bersahabat, kita tinggal tanam banyak pohon buah dan bunga, khususnya tanaman AMP (air mata pengantin) yang menjadi makanan pokok lebah trigona,” beber Adi.
Dengan potensi harga jual tinggi, madu trigona juga mendorong perbaikan lingkungan. Lebah trigona menyukai lingkungan yang memiliki vegetasi rapat, artinya pembudidaya harus lebih banyak bercocok tanam, sehingga alam lestari.
Adi kini tengah mengajak anak muda dan warga di Cisero untuk mulai memperbanyak stup dan koloni lebah trigona di pekarangan rumah atau kebun masing-masing. Ia memastikan jika koloni lebah trigona sudah terbangun dengan baik, maka kemampuan produksi juga akan meningkat.
“Pemeliharaannya mudah. Modalnya pun tak banyak, bahan untuk stup atau sarang lebah bisa dari apa saja. Hanya butuh beli botol plastik udah wadah madu. Ini jadi tabungan bulanan yang menarik. Sambil bertani sayur, padi, berkebun ataupun aktivitas lainnya, kita juga bisa panen madu trigona setiap bulan” beber Adi.
“Harapannya lebih banyak warga yang ikut melestarikan dan menjaga alam sambil menabung rupiah dengan budidaya madu trigona di lingkungan masing-masing,” tegas Adi.
Baca Juga: Iyos Somantri Hadiri Rakor Akbar POPT dan TOT Pendamping Petani Milenial Jabar
11 April 2023, Adi bersama sejumlah petani milenial lainnya di Sukabumi bertemu dengan jajaran Komisi II DPRD Jabar, di kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jabar, di Sukaraja Kabupaten Sukabumi.
“Kami beruntung bertemu dan berdiskusi dengan anak muda keren. Para petani millennial, melestarikan hutan dan mengoptimalkan potensi kehutanan, seperti madu trigona dan jamur,” ucap anggota Komisi II DPRD Jabar Hendar Darsono kepada sukabumiupdate.com.
Petani millennial adalah program percepatan regenerasi sektor pertanian yang menjadi lokomotif pembangunan di Jawa Barat. Dinas Kehutanan Jawa Barat mengoptimalkan potensi ekonomi dari pembudidayaan lebah madu lewat Program Petani Milenial.
Baca Juga: Dari Kamera ke Cangkul, Kisah Petani Milenial di Sukabumi Saat Harga Cabai Mahal
Menurut Hendar, data dinas mencatat permintaan madu di pasar domestik Jawa Barat sangat besar. Bahkan hasil madu yang dikembangkan di Jawa Barat sendiri masih belum bisa memenuhi permintaan pasar.
Untuk itu dibangun komitmen mengembangkan produk hutan non kayu ini agar produktivitasnya bisa terus meningkat. Lewat program Petani Millennial, mereka dilatih bagaimana memproduksi madu yang baik, sehingga bisa tercapai 'hidup di desa, rezeki kota, bisnis mendunia.
Sektor budidaya lebah madu memiliki peningkatan yang signifikan, dibanding dengan produk hasil hutan non kayu lainnya, seperti jamur kayu, bambu, sutra, kayu putih dan getah pinus.