SUKABUMIUPDATE.com – Terdapat sebuah kisah yang dapat dijadikan teladan agar kita sebagai umat muslim yang masih dikaruniai kesempatan untuk berjumpa dengan bulan suci Ramadhan bisa mensyukuri nikmat yang ada.
Thalhah bin Ubaidullah ra bercerita: “Ada dua orang laki-laki datang menemui Rasulullah saw. Keduanya menyatakan masuk Islam. Salah satu dari keduanya lebih banyak ibadahnya dari yang lain. Yang lebih banyak ibadahnya ini ikut serta dalam sebuah peperangan. Akhirnya ia syahid. Sementara yang seorang lagi masih tetap hidup. Setahun setelah itu ia wafat. Wafat ‘biasa.’
Suatu malam aku bermimpi. Seolah-olah aku berada di pintu surga. Aku melihat kedua orang itu ada di sana. Tiba-tiba ada malaikat datang dari dalam surga. Ia mengizinkan laki-laki yang wafat setahun kemudian untuk masuk. Setelah itu datang lagi malaikat kedua. Lalu ia mengizinkan laki-laki yang syahid untuk masuk.
Baca Juga: Mati Suri 30 Menit, Ibu Muda di Baros Sukabumi Cerita Amalnya Hilang Gegara Ghibah
Sesaat kemudian keduanya datang lagi dan berkata padaku: “Pulanglah dulu. Belum tiba saatnya giliranmu.”
Pagi harinya Thalhah menceritakan mimpinya itu pada sahabat-sahabat yang lain. Para sahabat pun merasa heran.
"Bagaimana mungkin yang wafat ‘biasa’ lebih dahulu diizinkan masuk surga daripada yang wafat sebagai syahid. Ditambah lagi ibadahnya lebih banyak," kata para sahabat kepada Thalhah.
Kemudian hal itu sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda: “Apa yang kalian herankan?”
Mereka menjawab,
“Laki-laki pertama ini lebih banyak ibadahnya, ya Rasul. Ditambah lagi ia gugur sebagai syahid dalam membela agama Allah. Tapi kenapa laki-laki kedua yang wafatnya biasa-biasa saja lebih dahulu masuk ke surga?”
Rasulullah Saw bersabda,
“Bukankah ia masih hidup setahun setelah yang pertama?”
“Benar ya Rasul.”
“Bukankah ia bertemu Ramadhan dan berpuasa?”
“Benar ya Rasul.”
“Bukankah ia shalat sekian kali dalam setahun itu?”
“Benar ya Rasul.”
Lalu Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh jarak antara keduanya lebih jauh daripada jarak antara langit dan bumi.”
(Hadis ini diriwayatkan Imam Ahmad dalam Al-Musnad. Syekh Syu’aib al-Arnauth mengatakan hadis ini hasan lighairih).
Begitulah kisah seorang pemuda yang masuk surga lantaran ia berjumpa dengan bulan suci Ramadhan dan menunaikan ibadah puasa serta shalat dan ibadah sunnah lainnya pada bulan Ramadhan.
sumber : hidayatuna.com