SUKABUMIUPDATE.com - Sebagai sosok hebat, Presiden Soekarno tidak pernah ada habisnya menjadi rujukan bagi banyak orang. Pun dalam banyak hal, kita sering memanggilnya Bung Karno merupakan guru bangsa sekaligus tokoh dunia yang diakui.
Bung Karno, selain memiliki pengetahuan yang tinggi serta berkharisma, juga kaya dengan pengalaman, dari pengalaman yang besar hingga yang remeh temeh. Dan semuanya itu dapat menginspirasi kita semua sebagai warga bangsa Indonesia.
Alkisah, Dalam suatu waktu, Rosihan Anwar menceritakan pengalamannya bersama Bung Karno, seperti ditulis Jonar TH. Situmorang dalam bukunya 'Biogarfi Sang Fajar'.
"Secara medis memang dapat mengetahui akan keperawanan seorang wanita, yaitu dengan cara divisum. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, yang tidak perawan saja bisa dibuat menjadi seperti masih perawan, yang penting sanggup membayarnya," kata Jonar.
Tetapi, kata Jonar ada cara unik dan tradisional bagaimana untuk bisa mengenal dan mengetahui bahwa seorang wanita itu masih perawan atau tidak, seperti yang diajarkan Bung Karno kepada Rosihan Anwar.
"Pengalaman akan pengetahuan Bung Karno ini dituliskan oleh Rosihan Anwar, sebagai seorang wartawan dan sekaligus seorang sejarawan, yang dituangkannya dalam bukunya 'In Memoriam'.
Dalam buku tersebut, Rosihan menuturkan secara gamblang akan percakapan Bung Karno dengan dirinya sehubungan dengan topik ini.
"Tahukah kamu bagaimana cara memastikan apakah seorang gadis pada penglihatan luar masih perawan atau tidak?" tanya Bung Karno kepada Rosihan Anwar.
"Tidak tahu Bung," jawab Rosihan Anwar.
"Begini... Jika kamu tarik een denkbeeldige recthe li jin (suatu garis imaginer yang lurus) di atas dada si gadis, dari pertengahan lengan yang satu ke lengan yang lain, lalu kamu tentukan pada penglihatan dari luar saja di mana letaknya ujung-ujung payudaranya (pentil), di atas garis atau bawahnya. Maka kamu akan bisa berkata, jika di bawah garis dia tidak lagi perawan, tapi jika tetap, dia masih perawan," jawab Bung Karno.
Menurut Rosihan Anwar, "penjelasan dari jawaban Bung Karno tersebut adalah lengan kiri dari dua bagian, lengan bagian atas dan juga garis pertengahan lengan atas. Perkirakanlah garis tengah antara lengan atas tersebut. Selanjutnya, perlahan-lahan tariklah garis khayal antara pertengahan lengan atas lengan kanan ke lengan kiri. Apabila garis khayal tersebut berada tepat di bawah "pentil" payudara, menurut perhitungan Bung Karno, gadis tersebut bisa dijamin masih perawan," jelasnya.
Namun sebaliknya, "apabila pentil payudara gadis tersebut berada di bawah garis, bisa dipastikan bahwa gadis tersebut sudah tidak perawan lagi," tandasnya.
Tips tersebut, kata Rosihan Anwar bisa digunakan untuk mengetahui keperawanan gadis yang masih berusia di bawah 25 tahun atau 30 tahun.
"Faktor usia sangat memengaruhi terhadap kencang dan kendornya sebuah payudara," imbuhnya.
Namun sayangnya, tambah Rosihan para gadis sekarang sering menggunakan silicon sehingga hasil perhitungan tersebut bisa saja tidak valid. Belum lagi tentang masalah pertumbuhan badan;
"belakangan ini pertumbuhan badan bagi kalangan yang masih muda terlihat begitu cepat melejit, Salah satu penyebabnya adalah karena faktor makanan yang serbainstan,".
Itulah tips yang diajarkan Bung Karno kepada Rosihan Anwar, selain menjadi pengetahuan, hal tersebut sepertinya boleh juga untuk di coba sebagai bahan perbandingan saja, dan bukan untuk dijadikan satu-satunya penentuan.
Bung Karno, sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam dunia percintaan, memang seorang pribadi pengagum kaum Hawa, hal itu diakui oleh Bung Karno Sendiri. Bung Karno tidak munafik dan tidak menutupinya.
Diketahui, beberapa istri yang telah menjadi istri Bung Karno kebanyakan dari kalangan yang masih status seorang gadis dan ada yang masih pelajar.
Namun, walaupun begitu, Bung Karno tidak menyukai wanita yang sembarangan, ia memiliki kriteria khsusus.
Dalam buku Biografi Sang Fajar, dituliskan Bung Karno menceriatakan kenangannya saat bersama Fatmawati.
"Pada suatu sore, ketika kami sedang berjalan-jalan berdua, Fatmawati bertanya padaku tentang jenis perempuan yang kusukai,". kenang Bung Karno.
Dan saat itu Bung Karno menjawab, "aku memandang kepada gadis ini yang memakai baju kurung merah dan berkrudung kuning diselubungkan dengan sopan, ku katakan padanya, aku menyukai perempuan dengan keasliannya, bukan wanita modern yang pakai rok pendek, baju ketat, dan gincu bibir yang menyilaukan," kata Soekarno.
Kemudian Bung Karno menambahkan, "Saya lebih menyukai wanita kolot yang setia menjaga suaminya dan senantiasa mengambilkan alas kakinya. Saya tidak menyukai wanita Amerika dari generasi baru, yang saya dengar menyuruh suaminya mencuci piring,". tandasnya.