SUKABUMIUPDATE.com - Dimulai tahun 2010, Fahmi Fauzi mencoba meneruskan bisnis yang semula dijalankan oleh orangtuanya. Indusrti pembuatan bola asli Cibadak Sukabumi yang kemudian diberi nama Nudexs. Dan kini Nudexs sudah jauh menggelinding merambah pasar luar Jawa.
Kang Fahmi, sang owner menceritakan bagaimana ia mengembangkan industri bola dengan peralatan serba manual dan sumber daya pekerja dari lingkungannya sendiri di Ciheulang Tonggoh, Cibadak, Sukabumi.
"sebelumnya kecil-kecilan dulu, bersama saudara dan tetangga sambil berjalan kemudian kesininya baru merekrut tenaga kerja dari luar kampung," kata Fahmi.
Sarjana lulusan teknik komputer Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) tersebut meyakini bisnis pembuatan bola merupakan sebuah bisnis yang tidak akan penah mati. Dengan semangat dan keyakinan itulah Fahmi terus berusaha mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga: Tempe Krispi KAHLA Sukabumi Tembus Mancanegara
"selain usaha ini merupakan warisan dari orang tua yang sudah mulai senja, saya pun berpikir usaha pembuatan bola tidak akan pernah mati," terang Fahmi seraya menggambarkan bagaimana peminat bola pun akan terus ada dan bola menjadi sesuatu yang terus dibutuhkan.
Dalam hal pemasaran, Fahmi menyadari semua cara dan strategi perlu dilakukan agar produknya sampai ditangan pembeli.
"dulu pas awal-awal selain kanvasing ke toko-toko, kadang setiap ada kegiatan pameran atau apapun kita datangi, jualan ngampar," seloroh Fahmi. Tapi kemudian saat ini sesudah ada marketpalce Fahmi merasa dimudahkan dalam pemasaran.
Melalui platform marketpalce tersebut, Fahmi kemudian mengetahui bola buatannya diminati pasar luar daerah, bahkan sampai luar Jawa.
Baca Juga: Warga Jangan Lupa! Inilah 7 Wakil Rakyat Dapil V Kabupaten Sukabumi dan Tugasnya
"Untuk pembeli selain sekolah-sekolah dan SSB di Sukabumi, Alhamdulillah ada yang datang langsung ke toko atau melalui pemesanan online," tuturnya.
Fahmi menyebutkan, berdasar pengalaman, dirinya sudah mengetahui penjualan bola kapan situasi bagus ramai dan kapan sepi
"Ini kan musiman gitu, desember sampai februari biasanya sepi, selain bulan itu mulai ramai lagi. Apàlagi agustus biasanya banyak event berdampak pada penjualan bola meningkat," imbuhnya.
Ayah dua orang anak itu kini sudah dibantu 25 orang karyawan untuk memproduksi bola dan menjalankan managemennya.